Mohon tunggu...
Mega Melinda A.P.
Mega Melinda A.P. Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN Ponorogo

Hai! Saya Mega Melinda, seorang mahasiswa semester 4 di IAIN Ponorogo, sedang menempuh studi S1 Tadris Matematika. Di sela-sela waktu kuliah, saya juga aktif mengeksplorasi berbagai isu-isu terkini dalam dunia pendidikan dan psikologi pendidikan. Melalui akun ini, saya berbagi artikel dan pemikiran seputar topik-topik tersebut, serta berdiskusi dengan komunitas gen Z lainnya. Ayo bergabung dan jadilah bagian dari perbincangan yang asik tentang masa depan pendidikan! ✨

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bosan dengan Pembelajaran yang Monoton? Yuk, Terbangkan Potensimu dengan Inklusi Tanpa Batas!

17 Maret 2024   23:31 Diperbarui: 17 Maret 2024   23:38 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh studi kasus terkait dengan Behaviorisme dan Diferensiasi Pembelajaran dapat kita amati dalam kasus berikut ini. Bu Ana, seorang guru matematika di kelas 5 SD, menghadapi tantangan yang kompleks dalam memastikan pembelajaran yang efektif bagi murid-muridnya yang memiliki kemampuan belajar yang beragam. 

Untuk mengatasi tantangan tersebut, dia memutuskan untuk menerapkan pendekatan Inklusi Tanpa Batas di kelasnya. Langkah pertama yang dia ambil adalah melakukan penilaian individual terhadap setiap murid untuk memahami kemampuan belajar, gaya belajar, dan minat mereka dalam matematika. Dari hasil penilaian ini, Bu Ana kemudian menetapkan tujuan belajar yang terdiferensiasi untuk setiap murid, memastikan bahwa tujuan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajar masing-masing murid.

Setelah menetapkan tujuan belajar yang berbeda-beda, Bu Ana menyusun berbagai aktivitas pembelajaran yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan minat murid. Misalnya, murid-murid yang memiliki kemampuan matematika yang lebih tinggi diberikan tugas yang lebih kompleks, sementara murid-murid yang masih kesulitan dalam memahami konsep dasar matematika diberikan kegiatan yang lebih mendukung. Selain itu, Bu Ana juga memberikan pilihan kegiatan belajar yang berbeda, seperti pembelajaran langsung, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran berbasis proyek, untuk memenuhi gaya belajar yang beragam.

Dalam pelaksanaannya, Bu Ana terus melakukan penilaian berkelanjutan untuk melacak kemajuan belajar setiap murid dan memodifikasi pembelajaran sesuai kebutuhan. Hasilnya, terlihat peningkatan prestasi belajar matematika pada semua murid, yang disertai dengan peningkatan motivasi belajar dan rasa percaya diri. Implementasi Inklusi Tanpa Batas membawa dampak yang signifikan bagi pembelajaran matematika di kelas Bu Ana, memastikan bahwa semua murid mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan dalam pembelajaran.

Studi kasus yang melibatkan Bu Ana sebagai guru matematika di kelas 5 SD menyoroti keberhasilan penerapan pendekatan Inklusi Tanpa Batas dalam mengatasi tantangan kompleks terkait dengan kemampuan belajar yang beragam di kalangan siswa. Dengan melakukan penilaian individual dan menetapkan tujuan belajar yang terdiferensiasi, Bu Ana berhasil menyusun berbagai aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat setiap murid, mulai dari yang memiliki kemampuan matematika tinggi hingga yang masih kesulitan memahami konsep dasar. Melalui pendekatan ini, terlihat peningkatan prestasi belajar, motivasi, dan rasa percaya diri pada semua murid, membuktikan bahwa Inklusi Tanpa Batas merupakan solusi yang efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung di mana setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan dalam pembelajaran matematika.

Referensi:  

Ica. (n.d.). 5 Cara Mengajar Yang Baik Bagi Seorang Guru. Sudah Tau? utakatikotak.com. Retrieved March 17, 2024, from https://www.utakatikotak.com/5-Cara-Mengajar-Yang-Baik-Bagi-Seorang-Guru-Sudah-Tau/kongkow/detail/11534

Kafifah, A. (2019). Pelevelan Kemampuan Matematika Siswa Berdasarkan Kemampuan Matematika dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship. https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/92747

Kafifah, A., Sugiarti, T., & Oktavianingtyas, E. (2018). PELEVELAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN. 9(3).

OECD. (2019). PISA 2018 Results (Volume I): What Students Know and Can Do. OECD. https://doi.org/10.1787/5f07c754-en

Putrawangsa, S., & Hasanah, U. (2022). Analisis Capaian Siswa Indonesia pada PISA dan Urgensi Kurikulum Berorientasi Literasi dan Numerasi. EDUPEDIKA: Jurnal Studi Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.60004/edupedika.v1i1.1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun