Mohon tunggu...
Mega HarumRahmawati
Mega HarumRahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo saya Mega.. Saya salah satu mahasiswi prodi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia di kota Bandung

Saya senang berbagi ilmu walau sekecil apapun, sehingga saya harap melalui artikel yang saya buat dapat bermanfaat bagi orang lain yang membacanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Tematik UPI 2021 : Mengenali Macam-Macam Gaya Belajar pada Anak

17 Juli 2021   19:05 Diperbarui: 30 Juli 2021   07:07 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi (Power Point Macam-Macam Gaya Belajar pada Anak)

Halo ayah dan ibu di rumah, apa kabar? Sudah mendengar berita bahwa pemerintah telah resmi memperpanjang PPKM darurat hingga akhir Juli? Itu artinya, kita sebagai warga negara yang patuh dan taat pada peraturan yang dibuat pemerintah, kita harus mengikuti aturan dan lebih ketat lagi dalam membatasi kegiatan kita di luar rumah. Begitupun dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah, sementara ini dengan terpaksa harus dilakukan lagi dari dalam rumah. Oleh karena itu, pembelajaran akan kembali dilakukan secara daring.

Maka dari itu, tidak hanya guru, orang tua pun memiliki peran yang sama besar dalam mendukung dan mendampingi kegiatan belajar anak di rumah, terutama untuk para momies. Orang tua diharapkan dapat memfasilitasi metode serta media pembelajaran yang tepat untuk memenuhi kebutuhan anak dalam belajar, misalnya dengan membuat alat peraga untuk menguatkan pemahaman anak terkait materi yang sedang dipelajarinya. Nah, untuk dapat menentukan metode belajar yang tepat dan sesuai, kita harus terlebih dahulu mengenali gaya belajar apa yang paling dominan pada anak kita agar materi belajar pun lebih mudah dipahami oleh anak.

Secara umum, terdapat tiga macam gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Mari kita kenali secara singkat masing-masing dari gaya belajar tersebut.

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati, memandang, dan lain sebagainya. Maka dari itu kekuatan gaya belajar ini terdapat pada mata sebagai alat indera yang paling peka dalam menangkap setiap gejala atau stimulus (rangsangan) belajar pada anak.

Anak yang memililki gaya belajar visual senang melihat sebuah ilustrasi, membaca instruksi, mengamati gambar-gambar, meninjau kejadian secara langsung, dan sebagainya. Maka dari itu, metode belajar yang dapat digunakan pada anak adalah dengan menyajikan materi pembelajaran secara tertulis, misalnya melalui media video, bagan, grafik, ataupun gambar-gambar yang memiliki daya tarik visual lainnya.

2. Gaya Belajar Auditorial

Berbeda dengan gaya belahar visual, seorang anak dengan gaya belajar auditorial senang sekali belajar dengan cara mendengar. Anak dengan gaya belajar ini lebih dominan menggunakan indera pendengarannya untuk melakukan aktivitas belajar. Ia akan lebih mudah menangkap stimulus dengan cara mendengar seperti melalui pesan audio, diajak untuk berdialog, berdiskusi, ataupun melalui nada-nada misalnya dengan menggunakan media belajar berupa lagu atau nyanyian.

Nah, orang tua di rumah dapat mencari lagu-lagu atau pun membuat nyanyian sendiri sesuai dengan materi yang sedang dipelajari oleh anak. Apabila orang tua ingin menjelaskan sesuatu pada anak, usahakan untuk menggunakan variasi vokal misalnya melakukan  perubahan nada, kecepatan, atau volume bicara pada anak.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Anak dengan gaya belajar kinestetik yang dominan adalah anak yang menyukai gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Anak akan mengutamakan indera perasa dan perabanya melalui gerakan fisik yang dilakukannya. Misalnya, anak akan memahami makna benda yang kasar apabila indera peraba nya merasakan benda yang kasar. Tidak heran anak dengan gaya belajar ini lebih mudah memahami pembelajaran apabila ia bergerak, meraba, atau melakukan sesuatu untuk membuat dirinya menjadi lebih yakin. Maka dari itu anak dengan gaya belajar kinestetik membutuhkan pengalaman belajar dan praktik secara langsung.

Orang tua dapat membuat alat bantu peraga yang dapat diraba atau dirasa secara langsung oleh anak, selain itu orang tua juga dapat menceritakan pengalaman pribadi mengenai pengetahuan orang tua terkait materi yang sedang dipelajari, dengan ini orang tua dapat mendorong anak untuk melakukan hal yang sama.

Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Pendidikan Indonesia, saya berksempatan untuk memberikan edukasi terkait macam-macam gaya belajar anak khususnya kepada orang tua siswa Sekolah Dasar Negeri Kancana, kota Majalengka, Jawa Barat melalui media power poin, selain itu saya juga membuat media lain berupa video yang telah saya unggah ke Youtube  dengan harapan lebih banyak ditonton oleh orang lain sehingga bisa lebih bermanfaat untuk orang banyak.
Itu dia penjelasan singkat mengenai ketiga gaya belajar. Tetapi perlu diingat bahwa setiap gaya belajar memiliki kekuatannya masing-masing tergantung dari indera mana yang paling dominan digunakan oleh anak dalam proses belajarnya. Maka dari itu, tugas orang tua di rumah adalah mendukung kekuatan anak secara optimal dengan cara memilih metode belajar yang tepat bagi anak, selain untuk mempermudah anak dalam menyerap materi pembelajaran, hal ini juga agar anak tetap happy dan menikmati setiap proses belajarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun