Dalam ajaran agama Hindu memiliki ajaran yang dinamakan dengan Yadnya atau Upacara Yadnya. Upacara Yadnya adalah upacara yang dilakukan untuk menghubungkan diri manusia dengan Tuhan, contohnya Dewa Yadnya.Â
Dalam Upacara Yadnya tentu membutuhkan sarana dan prasarana, khususnya di Bali sarana yang digunakan dalam upacara disebut dengan banten. Arti banten dalam upacara adalah sebagai sarana untuk keperluan Yadnya yang berfungsi sebagai simbol dari isi dunia atau alam semesta yang diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kelebihan adanya banten dalam upacara Agama Hindu yaitu,
1. Sebagai pengingat umat beragama Hindu dengan Hyang Widhi. Hal ini karena banten identik dengan Dewa Yadnya, jadi dengan adanya banten ini masyarakat Hindu akan selalu ingat dengan Hyang Widhi.
2. Sebagai simbol persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi. Hal ini karena banten memiliki atau terdiri dari isi dunia atau alam semesta seperti buah-buahan, Bungan, jajan, dan lain-lain.
3. Sebagai pelajaran untuk bersabar dan mengendalikan emosi. Hal ini karena dalam pembuatan banten itu tidak mudah. Untuk membuat banten yang indah dibutuhkan kesabaran karena pembuatannya yang rumit. Sehingga masyarakat Hindu diajarkan untuk bersabar.
4. Sebagai pemutar perekonomian masyarakat Hal ini karena banten terbuat dari bahan-bahan duniawi seperti bunga, buah, jajan, dan lain-lain. Tentu semua itu dapat dibeli dari para petani/pedagang buah, bunga, dan pedagang jajan. Sehingga dengan adanya banten, perekonomian para petani/pedagang tersebut dapat berjalan dengan baik.
Melihat dari kelebihan dan arti banten, tentu hal ini harus terus dilestarikan dan dibudayakan oleh umat Hindu karena sangat berpengaruh dalam perekonomian masyarakat. Dari sinilah kita sebagai manusia harus berterimakasih dan bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena telah melimpahkan karunianya melalui dunia atau alam semesta.
