Pendidikan inklusi telah melibatkan 35 mahasiswa dari 7 universitas yang berada di Jawa Tengah dalam menjadi pelopor pergerakan. Adapun beberapa universitas yang mengikuti kegiatan ini, yaitu Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Politeknik Negeri Semarang (POLINES), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Semarang (USM). Program ini dirancang untuk menumbuhkan empati, toleransi, dan pemahaman bahwa perbedaan merupakan kekuatan positif dalam masyarakat.
Nilai yang bisa dipetik dari Uskup Soegijapranata melalui pendidikan inklusi ini adalah 100% katolik, 100% Indonesia. Uskup Soegijapranata mengajarkan bahwa pendidikan adalah cara untuk memperlakukan semua orang dengan martabat yang sama, tanpa membedakan agama, suku, atau status sosial. Setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, terlepas dari latar belakangnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI