Mohon tunggu...
Yusuf Isna Hanif
Yusuf Isna Hanif Mohon Tunggu... Guru - Affiliate Marketing

Saya adalah seorang santri pondok pesantren salaf yang saat ini juga aktif sebagai konten kreator affiliate marketing di beberapa platform market place dan media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Santri Digital, Yusuf Isna Hanif Inspirasi bagi Generasi Muda

4 September 2024   09:39 Diperbarui: 4 September 2024   09:46 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto serabutan yusuf isna hanif

Lahir di Dipasena pada tanggal 22 Februari 1997, Yusuf Isna Hanif adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa kesuksesan tidak mengenal latar belakang. Terlahir dari keluarga sederhana dengan ayah seorang petani dan ibu yang berjualan kecil-kecilan di pasar, Yusuf Isna Hanif tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sarat akan nilai-nilai kerja keras dan kesederhanaan,

Pendidikan formalnya dimulai di SDN 3 Tanggul Angin, dilanjutkan ke MTs Al-Fatah, dan MA Al-Fatah. Pengalaman mondok di Pondok Pesantren salaf semakin menguatkan karakternya dan membekali dirinya dengan ilmu agama yang mendalam. Setelah menamatkan pendidikan menengah, Yusuf Isna Hanif melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada (STAIMS) Yogyakarta, mengambil jurusan PAI.

Dari latar belakang pendidikan pesantren yang kental, Yusuf Isna Hanif memiliki ketertarikan yang besar pada dunia digital. Dengan tekun, ia mempelajari teknik editing video melalui aplikasi Capcut. Bahkan disaat masih duduk di bangku pesantren ia kerap sekali mencoba hal-hal baru yang berhubungan dengan video editing, sehingga hal itu menjadi suatu hobi yang ia gemari, walaupun saat itu ia tidak tau apakah engedit video bisa menghasilkan uang,

kemudian seiring berjalannya waktu, banyak platform market place dan media sosial yang membuka peluang untuk mereka para konten kreator video untuk bisa memanfaatkan fitur barunya yaitu affiliasi produk, seperti shopee, Tokopedia, tiktok, dll. dengan memberikan komisi setiap penjualan bisa 10-20 persen. Keterampilan dan hobinya ini kemudian ia manfaatkan untuk terjun ke dunia affiliate marketing.

Foto saat memulai jadi affiliasi produk
Foto saat memulai jadi affiliasi produk

Bahkan tidak sedikit waktu malam tetap ia gunakan untuk mempelajari fitur-fitur cap-cut agar bisa menghasilkan video yang bagus dan maksimal, dengan alat seadanya, seperti tripod, camera hp, dan alas backround ia gunakan untuk mengambil video, karna target dalam setiap harinya adalah mengupload 3 vidio konten.

Atas izin Allah dengan modal kreativitas dan ketekunannya itulah sampai saat ini bisa menghasilkan banyak konten promosi affiliate dan bisa menjualkan ratusan produk.

Pencapaian ini tidak hanya membanggakan dirinya sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian keluarganya.

3 bersaudara berkolaborasi sebagai affiliasi
3 bersaudara berkolaborasi sebagai affiliasi

Keberhasilannya dalam memasarkan produk afiliasi menarik perhatian banyak brand terkenal. Berbagai tawaran kerjasama pun berdatangan, Yusuf Isna Hanif dengan senang hati menerima tawaran-tawaran tersebut dan menjadikannya sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi.

Yusuf Isna Hanif berhasil menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak muda yang memiliki mimpi besar.

Kisah hidupnya adalah bukti nyata bahwa dengan semangat yang tinggi dan kemauan untuk belajar, seseorang dapat meraih kesuksesan meski berasal dari keluarga sederhana. Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi generasi muda, untuk terus berinovasi dan berkarya.

Dokumen Pribadi Affiliator Sum-sel
Dokumen Pribadi Affiliator Sum-sel

Pesan yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah:

1. Jangan pernah menyerah pada mimpi, Teruslah berusaha dan belajar hal-hal baru.

2. Manfaatkan potensi yang ada dalam diri, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, Temukan potensimu dan kembangkanlah.

3. Kreativitas adalah kunci sukses, Berpikirlah out of the box dan jangan takut untuk mencoba hal-hal yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun