Mohon tunggu...
Yusuf Isna Hanif
Yusuf Isna Hanif Mohon Tunggu... Guru - Affiliate Marketing

Saya adalah seorang santri pondok pesantren salaf yang saat ini juga aktif sebagai konten kreator affiliate marketing di beberapa platform market place dan media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Yusuf Isna Hanif, Santri Pondok Pesantren yang Bisa Bersaing di Dunia Modern Lewat Affiliate Marketing

2 Agustus 2024   10:31 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:33 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto saat membuat konten dok. pri

Siapa sangka, seorang pemuda yang pernah menghabiskan waktu bertahun-tahun di suasananya yang khusyuk dan tradisional, kini menjelma menjadi sosok yang lincah bermanuver di dunia digital yang dinamis. Yusuf Isna Hanif, alumni pondok pesantren salaf di Yogyakarta lulus tahun 2019, membuktikan bahwa ilmu agama dan keterampilan modern bisa berjalan beriringan.

Yusuf Isna Hanif mengawali perjalanannya di dunia digital dengan modal yang terbilang sederhana: sebuah ponsel pintar dan aplikasi editing video Capcut dan beberapa alat konten yang seadanya, ia mulai merintis karier sebagai seorang affiliate marketer. Dengan kreativitas dan ketelatenan, ia menyulap fitur-fitur dasar Capcut menjadi sebuah karya yang menarik dan informatif. Konten-konten pendek yang ia buat, mulai dari review produk hingga tutorial, berhasil menjualkan ratusan picis barang bahkan ribuan dengan omset sampai puluhan juta rupiah.

Dari Lokal Menuju Global

Kepopuleran Yusuf Isna Hanif di dunia digital semakin meroket. Berkat konten-kontennya yang berkualitas, ia berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai brand ternama, baik dari sektor elektronik maupun fashion. Nama-nama besar ini melirik potensi Yusuf Isna Hanif dalam menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.

foto saat membuat konten dok. pri
foto saat membuat konten dok. pri

"Awalnya saya tidak menyangka bisa sejauh ini. Saya hanya ingin berusaha mengembangkan hobi saya di bidang editing video kemudian saya terapkan untuk mengedit produk agar bisa menghasilkan uang, karna saya tidak mau terus terusan membebani orang tua" ujar Yusuf Isna Hanif, dia juga mengatakan "Saya belajar banyak hal dari pengalaman ini, terutama tentang pentingnya terus berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman."

Inspirasi bagi Generasi Muda

Kisah sukses Yusuf Isna Hanif menjadi bukti bahwa pendidikan pesantren tidak menghambat seseorang untuk meraih kesuksesan di era digital. Justru, nilai-nilai agama yang ia pelajari selama di pondok pesantren menjadi fondasi yang kuat bagi dirinya dalam menjalani kehidupan.

foto saat kumpul bersama teman teman dok. pri
foto saat kumpul bersama teman teman dok. pri

"Saya ingin membuktikan bahwa lulusan pondok pesantren juga bisa berkarya dan bersaing di dunia modern. Kita tidak perlu meninggalkan identitas kita untuk meraih kesuksesan," tegasnya.

Pelajaran yang Bisa Kita Ambil

Dari kisah Yusuf Isna Hanif, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting:

1. Kreativitas Tanpa Batas: Dengan sedikit kreativitas dan alat yang sederhana, kita bisa menciptakan karya yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun