Nurul Firdausy, Dedin Finatsiyatull Rosida*, Meditya Dwi Rizkyati, Elsa Widyasari,Baiq Azka L., Andia Hayuning J., Andrea Evania
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
*Corresponding author : dedin.tp@upnjatim.ac.id
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) mendefinisikan 'keamanan pangan' sebagai konsep bahwa makanan tidak akan membahayakan konsumen ketika disiapkan dan/atau dimakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Sebuah 'sistem manajemen' adalah seperangkat elemen yang saling terkait atau berinteraksi untuk menetapkan kebijakan dan tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut.
Standar adalah sebuah dokumen yang ditetapkan oleh konsensus dan disetujui oleh badan yang diakui yang menyediakan, untuk penggunaan umum dan berulang, aturan, pedoman atau karakteristik untuk kegiatan atau hasil mereka, yang ditujukan untuk pencapaian tingkat keteraturan yang optimal dalam konteks tertentu. Standar Food Safety Management System (FSMS) dapat secara luas diklasifikasikan sebagai standar global, internasional, nasional, swasta, dan kepemilikan.
Food borne disease (FBD) telah memberikan banyak dampak buruk pada kehidupan manusia di seluruh dunia. Maka dari itu manajemen keamanan pangan merupakan hal yang krusial bagi beberapa negara dan industri makanan. WHO melaporkan bahwa kasus FBD seperti diare terjadi pada anak ada 1.5 miliar tiap tahunnya.
Selain berdampak pada kesehatan, FBD juga berdampak pada ekonomi. Di negara berkembang, FBD menyebabkan membengkaknya tuntutan sistem kesehatan yang sudah terbebani. Masalah keamanan pangan di negara berkembang umumnya meliputi ketidaktepatan penggunaan bahan kimia untuk agrikultur, penggunaan air limbah yang tidak diolah, penggunaan kotoran atau kotoran hewan pada tanaman sebagai pupuk, tidak adanya inspeksi pangan, dan kurangnya infrastruktur yang memadai.
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) menerbitkan standar yang menjelaskan persyaratan untuk Food Safety Management System (FSMS) dan melibatkan sistem manajemen mutu yang secara khusus berfokus pada makanan yang aman dan berkualitas baik. Sistem manajemen mutu menyarankan organisasi untuk mengontrol dan mengkoordinasikan mutu dengan menetapkan sasaran mutu dan penerapan kebijakan mutu untuk jaminan mutu pangan dengan sistem perbaikan terus-menerus.
Tujuan adanya standar dan persyaratan keamanan pangan dan sistem manajemen keamanan pangan menurut Asian Productivity Organization (2009) yaitu:
- Meminimalkan risiko kesehatan dan lingkungan melalui fasilitasi prosedur administrasi publik.
- Menyederhanakan undang-undang melalui referensi yang tersedia untuk standar yang disetujui dan diakui
- Mengurangi resiko tanggung jawab melalui pencegahan praktik penipuan
- Menyediakan titik referensi umum untuk gagasan keamanan, kualitas, keaslian, praktik yang baik dan keberlanjutan
- Meningkatkan keamanan dan kualitas produk melalui fasilitasi penelitian/promosi inovasi dan pengembangan teknologi
Quality Management System and Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), ISO 22000 telah dikembangkan sebagai solusi internasional untuk meningkatkan keamanan pangan. Terdapat ISO 22000:2005 yang dapat diterapkan untuk mengamati efek sinergis dan untuk memastikan keamanan pangan dalam rantai pasokan makanan.
Suatu perusahaan dapat mempertimbangkan garis besar berikut ketika mengembangkan rencana keseluruhan untuk mendirikan Food Management System: a) Tanggung jawab manajemen; b) Manajemen sumber daya.; c) Merencanakan dan memastikan produk yang aman; dan d) Validasi, verifikasi, dan penyempurnaan sistem manajemen keamanan pangan.
Audit internal dan sertifikasi merupakan bagian dari Food Safety Management System, suatu proses yang sistematis, independen, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit, dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit terpenuhi. Pengertian sertifikasi merupakan proses ketika pihak ketiga yang independen dan kompeten menyatakan bahwa suatu produk, layanan, sistem, proses, atau bahan sesuai dengan persyaratan tertentu.
Reference :
Asian Productivity Organization.2009.Food Safety Management Manual.Japan:Asian Productivity Organization
ISO. ISO 22000.2005. Food safety management systems — Requirements for any organization in the food chain.International Organization for Standardization:Switzerland.
ISO. ISO 9000. 2005. Quality management systems — Fundamentals and vocabulary (Third edition 2005-09-15). International Organization for Standardization :Switzerland,
ISO. International Organization for Standardization - Standards and Regulations, 2014. available at www.iso.org.
Panghal,A., Chhikara, N., Sindhu, N., Jaglan, S.2017. Role of Food Safety Management Systems in safe food production: A review.Journal of Food Safety. J Food Saf. 2018;e12464. https://doi.org/10.1111/jfs.12464
Rafeeque, M.K.T., Sekharan, M.N.2018. Multiple food safety management systems in food industry: A case study. International Journal of Food Science and Nutrition ISSN: 2455-4898 Volume 3; Issue 1; January 2018; Page No. 37-44
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H