Fobia dapat membuat penderitanya memiliki rasa takut yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap suatu benda, binatang, atau situasi tertentu. Penderita fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut yang ekstrem jika melihat suatu hal yang bisa memicunya, misalnya darah, ketinggian, ruangan tertutup, atau lainnya.
Oleh karena itu, penderita fobia akan berusaha menjauhkan dirinya dari hal yang ditakuti.
Gangguan Kecemasan Sosial
Penderita gangguan ini cenderung memiliki kecemasan atau ketakutan yang luar biasa terhadap lingkungan sosial. Mereka akan merasakan cemas dan takut ketika harus berinteraksi dengan orang lain.
Penderita gangguan kecemasan sosial selalu merasa diawasi dan dinilai oleh lingkungannya. Selain itu, mereka juga merasa takut atau malu secara berlebihan ketika berada di keramaian.
PTSD (Post-traumatic Stress Disorder)
Gangguan stres pascatrauma dapat muncul pada orang yang pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis berbahaya yang mengancam nyawanya. Contohnya adalah bencana alam, kecelakaan, terorisme, bullying, pelecehan seksual, dan sebagainya.
Penderita PTSD cenderung kesulitan melupakan pengalaman traumatis, sehingga mereka akan terus merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Terkadang, penderita PTSD juga bisa mengalami insomnia, bahkan depresi.
Gangguan Panik
Penderita gangguan ini bisa merasa takut atau panik tanpa alasan yang jelas. Itu sebabnya, serangan panik dapat muncul kapan saja dan terjadi secara tiba-tiba. Ketika gejala panik muncul, penderita biasanya akan merasakan gejala lain, seperti keringat dingin, pusing, sesak napas, jantung berdebar, gemetar, dan lemas.
Penderita gangguan panik tidak dapat memprediksi kapan atau apa pemicu munculnya gejala tersebut. Oleh karena itu, tak sedikit dari mereka yang menjauhkan diri dari lingkungan sosial.
Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)
Penderita OCD memiliki kecenderungan untuk melakukan sesuatu secara berulang untuk mengatasi rasa cemas yang timbul dari pikirannya sendiri.
Gangguan ini sulit dikendalikan dan dapat kambuh kapan saja sehingga membuat penderitanya kesulitan dan terganggu dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Kapan Penderita Anxiety Perlu Pertolongan?
Menurut Psychology Today, apabila penderita mulai kesulitan mengatur kegiatan sehari-hari, sulit tidur, menghindar dari kehidupan sosial, bahkan sulit melakukan kegiatan yang biasanya mudah dilakukan, saat itu penderita perlu melakukan terapi.