Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kupas Tuntas Definisi dan Sejarah Podcast yang Perlu Kamu Tahu

9 Desember 2022   06:15 Diperbarui: 9 Desember 2022   07:50 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik via Medio Network

Oleh: Alifia Putri Yudanti

Dalam tiga tahun terakhir, ketenaran podcast di Indonesia semakin menunjukkan grafik yang menjanjikan. Banyak content creator juga membuat podcast untuk menarik pendengar dengan jumlah melimpah. 

Tak hanya itu, bermunculan pula komunitas-komunitas baru yang menggemari podcast. 

Bahkan, ada juga aplikasi-aplikasi pemutar audio yang dikhususkan untuk memutar rekaman podcast. Dapat dikatakan, podcast kini menjadi sebuah media dengan potensi yang sangat menjanjikan.

Apa itu Podcast?

Podcast atau siniar adalah sebuah rekaman audio dengan pembahasan topik tertentu, seperti gaya hidup atau kisah horor, yang dapat didengarkan secara on demand melalui internet. 

Dengan format on demand, podcast dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun sesuai dengan kemauan pendengarnya. Selain itu, pendengar juga bisa memutar ulang rekaman  berulang kali tanpa perlu menunggu jam siar ala radio. 

Misalnya, pendengar bisa memutar podcast horor sebelum tidur atau podcast dengan topik investasi selama perjalanan pulang dari kantor. Fleksibilitas inilah yang menyebabkan podcast sangat digandrungi oleh banyak orang.

Sejarah Munculnya Podcast

Istilah podcast diambil dari kata "iPod" dan "broadcast". Sesuai dengan namanya, sekitar awal tahun 2000-an podcast populer di kalangan pengguna iPod, sebuah perangkat dari Apple yang dapat memutar file audio berformat mp3. 

Umumnya, podcast didengarkan melalui aplikasi streaming service. Namun, pada zaman itu, orang perlu mengunduh podcast dari blog dan memutarnya di iPod karena kecepatan internet yang belum memadai untuk streaming. 

Dengan meningkatnya kecepatan internet dari tahun ke tahun, kebiasaan mengunduh ini lambat laun ditinggalkan. Meski begitu, istilah podcast tidak pernah berubah sejak dipakemkan pada tahun 2004.

Walau podcast di Indonesia baru populer dalam beberapa tahun belakangan, namun eksistensinya sudah terlihat dengan kehadiran Apa Saja Podcast oleh Boy Avianto pada 2005. Saat itu, pria yang akrab disapa Avi ini juga memanfaatkan blog untuk mempublikasikan podcast yang ia buat. 

Kegiatannya ini dilakukannya untuk mengisi waktu luang selama menulis tesis di Jerman. Avi juga merekam podcast dengan cara yang sederhana, seperti merekam dengan PDA (personal device assistant). 

Kemudian, ia menyunting hasil rekamannya dengan aplikasi Audacity. 

Terlepas dari niatnya, kisah dari Avi ini dapat menjadi pelajaran bahwa hal yang paling penting dalam membuat podcast adalah berani memulai terlebih dahulu.

Umumnya, podcast didengarkan melalui aplikasi streaming service. Namun, pada zaman itu, orang perlu mengunduh podcast dari blog dan memutarnya di iPod karena kecepatan internet yang belum memadai untuk streaming. 

Dengan meningkatnya kecepatan internet dari tahun ke tahun, kebiasaan mengunduh ini lambat laun ditinggalkan. Meski begitu, istilah podcast tidak pernah berubah sejak dipakemkan pada tahun 2004.

Walau podcast di Indonesia baru populer dalam beberapa tahun belakangan, namun eksistensinya sudah terlihat dengan kehadiran Apa Saja Podcast oleh Boy Avianto pada 2005. Saat itu, pria yang akrab disapa Avi ini juga memanfaatkan blog untuk mempublikasikan podcast yang ia buat. 

Kegiatannya ini dilakukannya untuk mengisi waktu luang selama menulis tesis di Jerman. Avi juga merekam podcast dengan cara yang sederhana, seperti merekam dengan PDA (personal device assistant). 

Kemudian, ia menyunting hasil rekamannya dengan aplikasi Audacity. 

Terlepas dari niatnya, kisah dari Avi ini dapat menjadi pelajaran bahwa hal yang paling penting dalam membuat podcast adalah berani memulai terlebih dahulu.

Kini, kehadiran teknologi semakin mumpuni. Artinya, kegiatan mendengarkan dan membuat podcast dapat dilakukan dengan sangat mudah. 

Dengan berbekal gawai dan paket internet, kita bisa mendengar podcast kesukaan tanpa perlu repot-repot mengunduh failnya. Selain itu, siapa saja sekarang bisa membuat podcast karena semakin banyak platform yang menawarkan fitur-fitur menarik.

Setelah mengetahui hal tersebut, apakah kamu tertarik untuk turut membuat podcast? 

Kami percaya bahwa setiap suara itu berharga, termasuk kamu. Ayo salurkan suaramu untuk turut meramaikan komunitas podcast Indonesia. Tak perlu khawatir karena Portcast akan membantumu dalam mengenalkan dan mempromosikan podcast-mu secara gratis.

Dengarkan pula beragam informasi menarik lainnya lewat podcast milik Medio Podcast Network. Medio memiliki 14 kanal podcast dengan topik yang bisa menyesuaikan kebutuhanmu. Akses sekarang juga selengkapnya melalui tautan berikut linktr.ee/SiniarMedio.

Artikel ini merupakan kerja sama antara Medio Podcast Network dengan Portcast Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun