Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merasa Sering Dimanfaatkan Orang Lain? Bisa Jadi Kamu People Pleaser

29 Agustus 2022   08:33 Diperbarui: 29 Agustus 2022   08:36 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Fauzi Ramadhan

Banyak orang yang kerap kesulitan untuk menolak permintaan dari orang lain. Selain itu, mereka juga dengan mudahnya menerima ajakan karena perasaan tidak enak.

Apakah kamu salah satunya? Jika iya, bisa jadi kamu adalah seorang people pleaser.

Dikutip dari KOMPAS.com, menurut Jennyfer, M. Psi., seorang psikolog klinis dewasa dan remaja, people pleaser adalah pribadi yang lebih memprioritaskan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Bahkan, terkadang prioritas itu merugikan dirinya.

Dari tendensi ini, tak heran jika seorang people pleaser sering kali dimanfaatkan oleh orang lain, seperti yang diceritakan oleh Rizqa Nailah Nahdah dari Teman Manusia Asa @manusiaasa.id dalam siniar (podcast) Anyaman Jiwa episode "Sering Dimanfaatin Orang Lain" di Spotify.

Pada awalnya, menjadi people pleaser bukanlah hal yang buruk karena kita selalu berkeinginan untuk membantu orang lain. Tak jarang kita juga kerap meluangkan waktu dan tenaga bagi orang lain.

Namun, menurut Erika Myers, seorang terapis dan konselor profesional, menjadi people pleaser dapat menimbulkan banyak masalah ke depannya. 

"Dorongan untuk menyenangkan orang lain dapat merusak diri kita sendiri. Bahkan, hal ini berpotensi juga merusak hubungan bersama orang lain karena kita membiarkan keinginan mereka lebih penting daripada kebutuhan sendiri," ucap Myers.

Perlu diketahui bahwa sesungguhnya menjadi seorang people pleaser tidak sepenuhnya buruk. Dengan catatan, kita harus membuat batasan diri.

Namun, biasanya para people pleaser ini sulit menentukannya sehingga mereka terus terjebak dalam lubang yang sama.

Agar lebih memahami dampaknya, dirangkum dari Very Well Mind, berikut adalah beberapa dampak spesifik ketika menjadi seorang people pleaser.

Rasa Marah dan Frustasi

Setiap orang mempunyai batasnya, tak terkecuali people pleaser. Meskipun kamu benar-benar merasa senang karena membantu, terkadang muncul perasaan frustrasi atau marah ketika mereka yang dibantu justru memanfaatkanmu. 

Dari sini, rasa penyesalan juga muncul sehingga perasaan kasihan terhadap diri sendiri tak dapat terelakkan lagi.

Kemauan Diri yang Terkuras

Seberapa keras kamu berusaha, energi yang dikeluarkan itu tak akan pernah cukup untuk membuat orang lain bahagia.

Bahkan, kamu bisa kehilangan tekad untuk mencapai tujuan hidup. Hal ini tentu bisa menyebabkan manajemen diri memburuk.

Nilai Hubungan yang Melemah

Alih-alih memperkuat hubungan, people pleaser justru membuat mereka yang dibantu merasa kamu mudah dimanfaatkan.

Yang mereka tahu hanyalah kamu selalu bersedia membantu. Oleh karena itu, mereka tidak akan ragu untuk terus memanfaatkanmu.

Bahkan, sebagian orang dari mereka bisa saja tidak peduli dengan kesehatanmu.

Meskipun begitu, bukan berarti semua orang bertindak sekejam ini. Masih ada orang baik di luar sana yang menyadarkanmu soal batas-batas yang ada, seperti Rizqa Nailah Nahdah dari Teman Manusia Asa @manusiaasa.id dalam siniar Anyaman Jiwa episode "Sering Dimanfaatin Orang Lain" di Spotify.

Selain itu, bagi kamu yang ingin mengetahui tips-tips dan perspektif tentang kesehatan mental lainnya, dengarkan podcast Anyaman Jiwa setiap hari Rabu dan Jumat di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/aj_dimanfaatin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun