Saat sedang piknik di pantai, Elizabeth tak sengaja minum air yang ternyata telah diracuni strychnine dengan dosis mematikan oleh Toppan. Ia pun tewas di lengan Toppan pada saat itu juga.Â
Berbaring dan Memeluk Pasiennya Saat Mereka MeninggalÂ
Toppan berhenti bekerja untuk Rumah Sakit Cambridge sebelum mendapatkan sertifikat perawatnya. Hal ini disebabkan oleh dua pasien yang meninggal secara misterius saat dirawat olehnya. Rumah sakit pun curiga dengan Toppan.Â
Namun, setelah dilakukan investigasi, Toppan mengakui bahwa ia senang berbaring di tempat tidur pasiennya sembari memberikan obat pilihannya. Toppan juga menikmati momen-momen saat korbannya terbaring sekarat.Â
Selain itu, perawat mematikan ini mendapat sensasi seksual dari menyiksa korbannya. Kemampuannya untuk menghidupkan mereka kembali atau membunuh melalui penyesuaian dosis obat, berhasil memberinya kesenangan.Â
Pindah Bersama Alden Davis Untuk Merawat dan MembunuhnyaÂ
Toppan yang tak memperoleh sertifikat resmi, lantas memalsukannya. Dari situ, ia pun mulai bekerja untuk klien pribadi hingga merawat kerabat mereka yang lanjut usia dan sakit-sakitan.Â
Pada 1901, Jane Toppan dipekerjakan untuk merawat orang tua Alden Davis setelah istrinya meninggal, yang juga merupakan korbannya. Setelah dua bulan menjadi perawat di rumahnya, Alden Davis dan dua putrinya ditemukan meninggal secara misterius.Â
Polisi pun melakukan pemeriksaan terhadap kasus ini. Diketahui bahwa ketiganya meninggal karena diracuni oleh perawatnya sendiri, yaitu Toppan.Â
Untuk mendengar cerita lengkap Jane Toppan, simak siniar Tinggal Nama bertajuk "Jane Toppan: Sang Perawat Pencabut Nyawa [Pt.1]".Â
Ikuti siniarnya di Spotify agar kalian tak ketinggalan kisah misteri lainnya dalam balutan drama audio yang menegangkan.