Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Fakta Jane Toppan, Perawat Sadis Pembunuh 31 Pasiennya

28 Juli 2022   11:46 Diperbarui: 28 Juli 2022   11:50 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jane Toppan, perawat sadis yang membunuh 31 pasiennya. (wikipedia/filmdaily.co)

Saat menjalani pelatihan perawat, Jane Toppan harus menyaksikan beberapa otopsi. Ketika sebagian besar teman-temannya muak dengan prosedur itu, Toppan justru sangat menikmatinya. 

Bahkan, beberapa atasannya mencatat bahwa Toppan memiliki semacam "obsesi" dengan kematian. Namun, tanda ini tak ada yang menghiraukan hingga akhirnya ia berhasil membunuh pasiennya. 

Menggunakan Pasiennya sebagai Kelinci Percobaan 

Setelah diadopsi, Toppan mulai bekerja sebagai perawat magang pada 1885. Dia pun memulai pelatihannya di Rumah Sakit Cambridge, tempat pengujian obat pada pasiennya tanpa diketahui oleh dokter. 

Perempuan ini akan memberi mereka morfin, atropin, dan opioid dalam jumlah yang bervariasi karena ingin melihat efek obat tersebut pada sistem saraf. 

Toppan pun menghabiskan banyak waktu di kamar pasien dan membuat grafik palsu untuk menyembunyikan aktivitas kejinya. Tidak semua pasien ini langsung meninggal. Beberapa dari mereka yang sudah sekarat, bisa hidup kembali setelah obatnya habis. 

Dijuluki 'Jolly Jane' oleh Rekan Kerjanya 

Saat bekerja di Rumah Sakit Cambridge, Toppan adalah sosok yang ramah dan ceria sehingga membuat rekan kerjanya terkesan. Hal ini menyebabkan mereka menjulukinya 'Jolly Jane'. Namun, di balik itu, Toppan senang "bereksperimen" dengan pasiennya. 

Membunuh 'Adik Angkatnya' dengan Strychnine 

Meskipun ia secara resmi bukan diadopsi untuk dijadikan anak, melainkan pelayan, Toppan percaya bahwa Elizabeth adalah saudara angkatnya. Elizabeth yang diperlakukan sangat baik oleh kedua orang tuanya, membuat Toppan kesal. 

Dikutip dari All That's Interesting, pada 1899, Elizabeth mengundang Toppan untuk berlibur di rumahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun