2. Cara memposisikan calon investor
Cara terbaik dalam memosisikan investor saat mempresentasikan bisnis adalah sebagai calon rekan. Perlu diingat bahwa hanya karena investor memberimu pendanaan, bukan berarti posisinya lebih tinggi daripada para pendiri di perusahaanmu.
Hindari pola pikir 'mengemis' kepada investor, sebab sejatinya pengusaha dan investor adalah dua pihak yang saling bertukar nilai (value). Posisikanlah ia setara dengan dirimu.
Juvenco menyarankan para pendiri usaha untuk menggunakan seni tarik ulur untuk menarik minat investor. "Jangan pernah raise money when you need it, only raise money when you can raise it," ucap mantan pendiri perusahaan Bibit ini.
Artinya, para pendiri perusahaan perlu terlebih dahulu yakin dan siap akan kekuatan ide serta strategi bisnisnya sehingga perusahaan tersebut memiliki posisi tawar-menawar yang tak ingin dilewatkan oleh investor.
3. Penggunaan anggaran yang tidak tepat
Kesalahan fatal lainnya yang sering dilakukan para pendiri perusahaan adalah pengaturan anggaran yang tidak tepat. Dalam arti lain, modal yang hendak diperoleh dari investor tidak direncanakan dengan baik atau masuk akal.
Contoh riil yang acap kali ditemui oleh Juvenco, yakni para perusahaan rintisan teknologi yang sedari awal merencanakan puluhan fitur dengan modal pertamanya. Selain arah bisnis yang jadi kurang optimal dan fokus, dana yang ada juga dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
Seperti yang sudah diketahui, investor adalah pihak yang akan membantu pengembangan perusahaan yang kamu bangun dari sisi pendanaan. Tentu, selain mengetahui bahwa ide bisnismu menarik, mereka ingin mendapat kepastian bahwa dana yang diberikan dapat dialokasikan dan dikembangkan secara tepat.
Dengarkan bincang-bincang mengenai topik ini secara lebih mendalam di episode ke-5 season tiga podcast OBSESIF bertajuk "Juvenco Pelupessy: How to Deliver A Killer Pitch Deck". Akses segera di Spotify melalui tautan  https://bit.ly/S3E5Obsesif atau klik ikon di bawah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H