Penting bagi orangtua untuk mengenali pesan yang ingin disampaikan anak dari ekspresi atau emosi mereka. Misalnya, ketika anak tidak mau makan atau tiba-tiba marah, perlu diidentifikasi apa penyebabnya.Â
Cobalah untuk fokus pada persoalan dan pemberian solusi, dibandingkan memarahi anak.Â
Ajak anak untuk mencari solusi dari persoalannya dan berikan dukungan yang dibutuhkan anak. Niscaya, dua hal tersebut akan menjadi bekal penting bagi orangtua untuk lebih bisa memahami emosi anak.Â
Tips melatih pengelolaan anak yang tantrumÂ
1. Ajak anak untuk mengenali emosinyaÂ
Hal mendasar yang perlu orang tua ajarkan pada anak adalah pengenalan emosi. Ajak anak untuk mengenali berbagai emosi yang dirasakan dan mengungkapkannya dengan kata-kata pada orang tua. Misalnya, "Adek lagi sedih, ya?" atau "Oh, adek marah sama Bunda?".Â
Pertanyaan tersebut akan membantu anak mengenali emosinya. Dengan begitu, orangtua akan lebih mudah berempati pada anak.Â
Selanjutnya, orangtua bisa memberikan dukungan pada mereka dengan memahami penyebab dari emosi yang dirasakan, seperti "Adek lagi marah sama Bunda soalnya Bunda pulang terlambat?".Â
Dari situ, orangtua bisa menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan alasannya pulang terlambat dengan asertif. Hal ini dilakukan agar anak bisa mengontrol emosinya apabila sewaktu-waktu orangtua pulang larut lagi.
2. Ajarkan berbagai ekspresi dari emosinyaÂ
Pada tahap perkembangan awal, anak belum bisa mengekspresikan emosinya dengan banyak cara. Ada anak-anak yang terus menangis untuk mengekspresikan sesuatu. Orangtua pasti bingung meresponsnya.Â