Pentingnya belajar literasi keuanganÂ
Anak muda adalah salah satu kelompok yang turut meramaikan dunia investasi. Bahkan menurut laporan KSEI per 30 September 2021, jumlah investor pasar modal dengan profesi pelajar mencapai 27,55 persen dengan total aset Rp 15,40 triliun.Â
Hal ini membuktikan bahwa Gen Z sudah melek soal investasi.Â
Meskipun begitu, mudahnya akses, ternyata tak diimbangi dengan pemahaman keuangan.Â
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen.Â
Data inklusi dan indeks literasi ini memiliki selisih yang cukup jauh. Padahal, literasi keuangan itu penting agar saat berinvestasi, kita tak terjebak dengan investasi bodong.Â
Terkadang, saat melihat teman mulai berinvestasi. Kita cenderung ikut-ikutan dan takut ketinggalan.Â
Dari situ, akhirnya kita mulai mencoba-coba berinvestasi tanpa mengetahui risiko, kiat-kiat yang tepat, hingga instrumennya.Â
Agar tak terjebak pada lubang yang salah, pemahaman literasi keuangan harus dimulai dari sendiri.Â
Carilah literatur-literatur soal investasi atau unggahan media sosial yang kredibel. Kita harus memanfaatkan kemudahan akses dengan sebaik-baiknya.Â
Pastinya seseorang yang sukses berinvestasi membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk meraihnya.Â