Oleh: Fauzi Ramadhan dan Brigitta Valencia Bellion
Jurnalis adalah orang bertanggung jawab atas proses pengumpulan, penulisan, dan dan pelaporan berita di media massa atau cetak dengan hasil yang seobjektif mungkin.Â
Menurut Jurnalisme Dasar: Panduan Praktis Para Jurnalis, jurnalis dituntut untuk memiliki komitmen dan ketepatan waktu sehingga dapat melaporkan peristiwa yang terjadi dengan tanggap dan benar kepada masyarakat.Â
Selain itu, Jurnalistik Radio oleh Masduki menyatakan bahwa jurnalis harus beretika dalam menjalankan profesinya, seperti menggali berita secara etis, tidak menerima sogokan, dan konsisten pada prinsip keberimbangan dan objektivitas. Jurnalis juga harus menaati ketentuan hukum yang tertuang dalam Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.
Salah seorang jurnalis yang konsisten berprofesi sejak tahun 2001 hingga kini adalah Aiman Witjaksono. Selain jurnalis, Aiman juga berprofesi sebagai presenter berita di Kompas TV.Â
Dalam siniarnya yang bertajuk "Jurnalisme Penuh Tekanan dan Konsistensi", Aiman mengungkapkan pengalaman konsistensinya dalam mengemban tanggung jawab sebagai jurnalis. Tak hanya itu, ia juga menceritakan tekanan-tekanan yang dihadapi.
Selain beban profesi, keadaan di lapangan juga dapat menekan seorang jurnalis. Jurnalis berisiko mengalami kekerasan, perundungan, dan represi dari berbagai pihak yang tidak menyukai kehadirannya.Â
Namun, menurut Aiman, hal terpenting dari peristiwa tersebut adalah usaha untuk tetap berfokus pada tujuan.Â
"Bagi saya, yang terpenting adalah saya fokus terhadap tujuan saya, yakni membuat karya jurnalistik yang terbaik, memberikan manfaat bagi masyarakat banyak, dan didasari oleh hati nurani serta produk yang dihasilkan independen juga bisa dipercaya."Â
Lebih lanjut, mengenai risiko, Aiman berpandangan bahwa hal itu akan selalu ada di mana pun kita berada. "Saya punya prinsip, orang berani tidak akan mempercepat ajal, orang penakut tidak akan memperlambat ajal karena semua itu sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa," ujarnya.