Selain itu, apabila mengingat pernah memiliki prestasi di bidang lainnya, hal itu dapat membuat diri menjadi lebih bersyukur karena ternyata kita juga punya kelebihan.Â
Ketika perasaan insecure muncul, peristiwa baik cenderung tertutup dengan hal-hal buruk. Bahkan, sampai lupa bahwa kita juga pernah berjasa untuk orang sekitar atau diri sendiri. Oleh karena itu, mengingat memori yang membahagiakan dapat meredam perasaan negatif sehingga akan menimbulkan pemikiran positif.Â
Eliminasi faktor pemicu insecureÂ
Apabila rasa insecure masih belum dapat diatasi, mungkin pemicu insecure ada di lingkungan terdekat. Misalnya, apabila kita memiliki teman yang sering membandingkan dirinya dengan konotasi negatif, maka jauhilah secara perlahan atau tarik diri untuk beberapa waktu. Berikan diri ruang agar dapat fokus untuk menenangkan rasa insecure.Â
Atau apabila memiliki teman yang suportif, keluh-kesah dapat dicurahkan dan diungkapkan kepada mereka. Terkadang, support system juga bisa meningkatkan kepercayaan diri karena mereka memahami permasalahan yang dialami. Mereka pun akan paham kalau kita membutuhkan ruang sendiri untuk berkontemplasi. Tak jarang, mereka juga akan memberikan hiburan dan afirmasi positif.Â
Ikuti informasi lebih lanjut terkait cara menangani rasa insecure dengan menyimak tautan berikut https://spoti.fi/3GUEgi3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H