Mohon tunggu...
Medio Podcast Network
Medio Podcast Network Mohon Tunggu... Lainnya - Medio by KG Media

Medio, sebagai bagian dari KG Radio Network yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut. Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Aiman sebagai Jurnalis Investigator: Jaga Erat Fakta Suatu Kasus

11 April 2022   22:46 Diperbarui: 11 April 2022   22:49 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aiman Witjaksono adalah seorang jurnalis investigator yang telah menangani beragam kasus (Dok. Medio Podcast Network)

Oleh: Alifia Putri Yudanti

Menjadi seorang jurnalis bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak hal-hal yang harus diperhatikan sebelum berita dapat tersampai dengan baik ke masyarakat.

Selain jurnalis biasa, ada sebutan lainnya bagi mereka yang menelusuri suatu kasus lebih dalam. Orang-orang itu biasa dikenal sebagai Jurnalis Investigator.

Salah satu sosok di Indonesia yang identik dengan profesi ini adalah Aiman Witjaksono. Jurnalis dan Pembawa Berita di KompasTV ini pun membagikan kisahnya dalam siniar Aiman musim kedua bertajuk "Syarat Menjadi Jurnalis Investigator".

Apa Itu Jurnalis Investigator?

Menurut Cambridge Dictionary, jurnalis investigator adalah salah satu jenis jurnalis yang berusaha untuk menggali fakta-fakta tersembunyi untuk diberitakan ke khalayak umum. Maka dari itu, ia mengemban beban kerja yang cukup berat.

Namun, menurut Aiman, jurnalis investigasi itu memiliki pekerjaan yang sama seperti jurnalis lainnya. Ia pun menambahkan sedikit perbedaan, "Ketika bicara investigasi, maka ada hal (fakta) yang lebih dalam yang diungkap. Ada rahasia yang bisa kita ungkap."

Fakta-fakta yang ditemukan pun bisa berbeda dengan penuturan penguasa, penegak hukum, dan pemerintah. Oleh karena itu, prosesnya sangat ketat dan hasilnya harus mampu dipertanggungjawabkan.

Profesi ini tentu tak mudah karena banyak tantangan dan bahaya saat mereka harus menemukan fakta dan mengungkapkannya ke publik. Terlebih, mereka sering kali berhadapan dengan orang-orang penting yang memiliki kuasa lebih.

Namun, berita yang diberikan ke publik pun akan sangat dihargai. Hal ini disebabkan karena mereka telah berhasil menyingkap tabir yang selama ini ditutup-tutupi.

Memiliki Kemiripan dengan Detektif

Menurut Aiman, jurnalis investigator memiliki cara kerja yang sama dengan detektif. Namun, keduanya memiliki perbedaan orientasi. "Berbeda dengan detektif, jurnalis bekerja untuk kepentingan publik."

Jadi, apabila detektif mengungkap fakta untuk kepentingan seseorang atau suatu kelompok, jurnalis investigator melakukannya untuk publik. "Sistem kerjanya mirip, orientasinya berbeda," tambah Aiman.

Cara Aiman Menyelesaikan Perkara

Aiman dikenal sudah sering meliput beragam kasus. Ia bahkan tak takut untuk mengusut kembali kasus-kasus sensitif. Bahkan, kasus e-KTP tahun 2017 pun pernah ia investigasi.  

Pernah laki-laki ini menemukan nama orang-orang KPK yang diduga terlibat dari seorang narasumber. Akan tetapi, secara mengejutkan, narasumber itu malah dilaporkan oleh direktur penyidik KPK.

Masalah-masalah seperti itu pasti kerap ditemui para jurnalis investigator. Namun, untuk menyelesaikannya, Aiman mengacu pada Undang-Undang Pers. Nantinya, berbagai usaha akan dilakukan oleh Dewan Pers.

"Mengacu pada Undang-Undang Pers yang bersifat lex specialis derogat legi generali, atau khusus. Dan, kekhususan itu memiliki kelebihan, kekuatan daripada undang-undang umum," ujarnya.

Biasanya, usaha pertama yang dilakukan adalah mediasi. Namun, jika tak selesai, tahapannya bisa dinaikkan hingga ke perkara pidana.

Pesan Aiman Apabila Ingin Menjadi Jurnalis Investigator

Meskipun begitu, Aiman lebih senang dikenal sebagai jurnalis biasa. Ia pun menambahkan, "Karena bagaimanapun setiap wartawan harus memiliki akal, yang (bisa) mencampurkan perasaan dan logika. Ketiganya harus dikelompokkan ke dalam investigasi."

Menurutnya, dalam melaksanakan tugas, seorang jurnalis harus mengutamakan rasa empati dan logika. Selain itu, tak lupa pula dikombinasikan dengan teknik penceritaan yang menggugah dan berisi fakta-fakta kredibel.

"Sifat dari jurnalistik itu adalah bukan hanya menyampaikan tapi dia mengungkapkan, memberikan ide, bahkan memberikan pertukaran ide antara nilai-nilai yang dipegang dan fenomena umum, fakta."

Agar bisa menjadi jurnalis yang mahir, Aiman mengatakan bahwa kita harus terus belajar dari pengalaman dan memperbanyak riset melalui sumber akademis.

Dengarkan kisah-kisah menarik lainnya seputar kehidupan Aiman sebagai seorang jurnalis, eksklusif hanya melalui siniar Aiman Witjaksono di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak ketinggalan setiap episode terbarunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun