Selain itu, seseorang berlatih juga harus memiliki tekad untuk terus menerus sehingga ada dalam dirinya muncul.Â
"Tidak ada umur tertentu untuk menyadari potensi dirinya. Hal tersebut tergantung dari apa yang ia lakukan dalam hidupnya, juga kepedulian terhadap orang-orang di sekitarnya," jelas Astrid.
Seperti yang dikatakan oleh Astrid, dalam mencari potensi diri tidak ada patokan umur tertentu. Lantas, ketika seseorang dihadapkan pada pertanyaan berupa, "Apa potensi diri yang kamu miliki?" saat wawancara kerja untuk pertama kali, apa maknanya?
Astrid mengatakan hal tersebut dilontarkan untuk mengetahui apakah sudah memahami dirinya sendiri atau belum.
Sebab, orang yang telah memahami dirinya sendiri akan lebih mudah bekerja sama dengan orang lain.
Pemahaman ini memang dibutuhkan karena ketika seseorang memahami dirinya sendiri, maka ia dianggap bisa mengatasi problematika diri.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ia telah memiliki kesiapan personal yang baik di lingkungan kerja.
Astrid menambahkan bahwa potensi diri bukan selalu tentang apa yang sudah terbentuk di dalam diri. Pemahaman atas diri inilah yang menjadi kunci utama dalam wawancara kerja.
"Bisa saja tentang apa yang seseorang kenal tentang dirinya yang bisa dibangun untuk menjadi sesuatu kelak," jelasnya.
Sebab, di lingkungan kerja nanti, seseorang tetap bisa mengembangkan dirinya sendiri, bahkan menemukan potensi baru.
Asalkan, umpan balik dari orang lain, konsistensi untuk berlatih, terbuka dengan kesempatan, dan kemauan untuk introspeksi diri yang dimiliki oleh orang tersebut.Â