Di era kompetitif ini, seorang fresh graduate atau lulusan baru memasuki dunia profesional harus menyiapkan berbagai kompetensi.
Hal ini diperlukan karena dunia kerja adalah "tabungan" masa depan yang berdampak pada kehidupan. Lantas, apa yang terjadi ketika kita tidak yakin dengan kompetensi diri sendiri?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sering kali kita mencari jawabannya dengan mendengarkan seminar-seminar motivasi atau mungkin berkeluh kesah, baik kepada teman maupun orang tua. Kata-kata yang sering diucapkan oleh mereka adalah "carilah potensi dirimu" atau "gali potensi diri".Â
"Potensi diri adalah sesuatu yang berada dalam diri yang dikembangkan akan menjadi sebuah pencapaian prestasi," ujar psikolog klinis, Dra. Astrid Regina Sapiie, dalam episode "Mencari Potensi Diri" di siniar Anyaman Jiwa.
Mengenai penting atau tidaknya mencari potensi diri, terdapat dua tanggapan yang berbeda menurut Astrid.
Pertama, jika seseorang telah menemukan potensi dirinya, maka ia semakin mudah menentukan perjalanan hidup ke depan yang nantinya akan membawa kebahagiaan.
Kedua, ada yang mengatakan bahwa potensi diri didapatkan seseorang konsisten menjalani hidup dengan terus mencari, menemukan, dan mempelajari hal-hal baru.
Dari perjalanan itu, seseorang akan mengkurasi minatnya hingga akhirnya mendapatkan potensi yang sesuai.
"Tergantung bagaimana kita melihatnya," kata Astrid.
Astrid juga menjelaskan bahwa seseorang dapat mengenali potensi dirinya sedari kecil asalkan orang-orang yang memberikan umpan balik.