Mohon tunggu...
Medika Suherman
Medika Suherman Mohon Tunggu... Dosen - Mencerdaskan Anak Bangsa Adalah Kebahagiaan

Kami berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi anak bangsa supaya mereka bisa bersaing dengan remaja atau pemuda lain di seluruh dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kolaborasi Akademisi Turunkan Angka Stunting Jawa Barat

19 Desember 2024   14:11 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan akan terjadi saat seseorang bergerak untuk mulai melakukan suatu kegiatan positif. Dukungan dari lingkungan sekitar akan menambah kekuatan serta mempercepat terwujudnya perubahan pada suatu kehidupan. Perubahan yang sedang dikerjakan saat ini di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Barat adalah upaya untuk menekan kasus stunting atau biasa diartikan sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Berdasarkan pengukuran serentak pada bulan Juni 2024 (terupdate 9 Juli 2024) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat diperoleh data bahwa sebanyak 1.050.803 balita mengalami masalah gizi (stunting, wasting, underweight, dan weight faltering). Sebanyak 21.196 (4,82%) sudah mendapatkan pendampingan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk itu, diperlukan percepatan dan pendampingan dalam intervensi balita bermasalah gizi (balita risiko stunting) oleh semua orang sehingga dapat dipastikan tidak ada kasus stunting baru (zero new stunting)

Salah satu upaya nyata yang dilakukan Pemprov. Jawa Barat adalah mengajak peran serta aktif dari perguruan tinggi untuk membantu dari jalur akademisi. Sebab, kajian dan penelitian yang dilakukan oleh para akademisi akan membantu pemprov dan pemerintah pusat untuk menemukan solusi praktis dan dijadikan sebagai acuan dalam mengambil langkah strategis untuk mempercepat langkah nyata dalam memberikan solusi praktis dan nyata dalam upaya mewujudkan perubahan  positif menuju Indonesia Emas 2045.

Foto: Rektor UMS tanda-tangani MoU kerja sama (Sumber: Dokumentasi Pribadi Universitas)
Foto: Rektor UMS tanda-tangani MoU kerja sama (Sumber: Dokumentasi Pribadi Universitas)

Universitas Medika Suherman mendapatkan kehormatan untuk menjalin kerja sama di bidang Tridharma Perguruan Tinggi (Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat) dengan Pemprov Jawa Barat. Kerja sama ini dilakukan sebagai wujud dari komitmen dan dedikasi Universitas Medika Suherman untuk mendukung pemerintah provinsi menjawab dan menyelesaikan tantangan mengentaskan balita dengan kasus stunting di wilayah Jawa Barat. Melalui kerja sama ini, maka diharapkan dapat menciptakan generasi Jawa Barat yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas.

Foto: Kesepakatan kerja sama UMS dan Pemprov. Jawa Barat (Sumber: Dokumentasi Pribadi Universitas)
Foto: Kesepakatan kerja sama UMS dan Pemprov. Jawa Barat (Sumber: Dokumentasi Pribadi Universitas)

Sementara itu, program Zero New Stunting bukan sekadar target angka, melainkan sebuah upaya membangun masa depan yang lebih baik. Generasi bebas stunting adalah generasi yang akan tumbuh dengan potensi optimal untuk menjadi pemimpin dan penggerak pembangunan di masa depan. Universitas Medika Suherman berupaya semaksimalnya untuk mendampingi pemerintah provinsi sebagai mitra strategis sehingga pembangunan masyarakat di dalam wilayah Provinsi Jawa Barat tidak hanya bertumpu pada pemerintah, tetapi juga menjadi semangat bersama dan hubungan baik dengan seluruh perguruan tinggi. FIN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun