Mohon tunggu...
Medika
Medika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Medical and Theology

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Roh Kudus Menurut Alkitab Versus Roh Kudus Menurut Ajaran yang Menyeleweng

28 Mei 2023   22:21 Diperbarui: 28 Mei 2023   22:45 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Henrik Olrik: Sermon on the Mount

Saudara sekalian, hari ini kita memperingati Hari Turunnya Roh Kudus atau hari Pentakosta.

Bicara soal Roh Kudus, ternyata masih banyak interpretasi yang salah dari orang-orang yang mengaku paham akan Roh Kudus.

Hingga hari ini masih banyak ajaran sesat yang mengatakan hal-hal yang salah terhadap Roh Kudus.

Misalnya ajaran Saksi Yehuwa yang mengatakan,

"Roh Kudus itu adalah tenaga aktif Allah dan bukanlah suatu pribadi!"

Mereka memakai Kejadian 1: 2 sebagai dasarnya karena di dalam Alkitab terjemahan mereka, Terjemahan Dunia Baru, digunakan frasa "tenaga Allah".

Padahal, tidak pernah satu kali pun Musa waktu menulis kitab Kejadian, memakai kata "tenaga Allah" dalam Kejadian 1: 2!

Saudara tahu, kalau kita langsung merujuk ke bahasa Ibrani, bahasa asli Perjanjian Lama, di sana dipakai kata וְר֣וּחַ , dan dibaca wə-rū-aḥ  artinya adalah Spirit atau Roh.

Kalau begitu, dari mana dasarnya Saksi-Saksi Yehuwa memakai kata-kata "tenaga Allah" itu?

Adakah mereka telah mengaburkan isi Firman Tuhan?

Allahlah yang mengetahui, mana ajaran yang setia kepada Firman Tuhan, mana ajaran yang mengaburkan Firman Tuhan.

Selain itu, mereka juga berkata,

"Roh Kudus itu adalah tangan atau jari Allah!"

Mereka memakai Mazmur 8 dan ayat-ayat lainnya sebagai dasar akan hal ini.

Mereka ini tidak mengerti bahwa penulis Mazmur yang diilhamkan langsung oleh Allah ini menggunakan bahasa kiasan yang bersifat antropomorfik pada ayat tersebut supaya kita lebih mudah mengerti bagaimana Tuhan itu menciptakan dunia.

Tetapi sayangnya, ajaran ini justru menafsirkan hal-hal yang seharusnya tidak diterjemahkan secara harafiah, menjadi suatu hal yang harafiah untuk mendefinisikan Tuhan secara langsung.

Ini hal yang berbahaya sekali dalam kekristenan.

Kalau Roh Kudus itu tangan Allah, mengapa Dia bisa memiliki suatu emosi, seperti pada Efesus 4: 30?

Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

(Efesus 4: 30)

Bagaimana suatu tangan bisa berduka seakan-akan Dia memiliki emosi?

Selain itu, kalau Roh Kudus itu hanya tangan Allah, mengapa Dia bisa berkata-kata seakan-akan Dia adalah Pribadi, seperti pada Kisah Para Rasul 13?

Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."

(Kisah Para Rasul 13: 2)

Tangan itu berada di bawah kendali seseorang.

Dia tidak bisa bergerak kalau tidak ada yang mengendalikan.

Kalau Roh Kudus itu hanyalah kuasa yang dikendalikan, mengapa Dia bisa berkata-kata dan memerintah seseorang?

Dan masih banyak lagi kontradiksi yang ada kalau kita mengatakan Roh Kudus itu hanyalah kuasa yang dikendalikan.

Tetapi, ajaran yang benar pasti mengatakan,

Roh Kudus itu adalah Roh Yang Kudus!

Roh Kudus itu adalah Roh Allah!

Roh Kudus itu adalah Roh yang senantiasa menuntun kita, yang senantiasa menghibur kita.

Dia adalah Pribadi karena Dia memiliki sifat-sifat layaknya seorang pribadi.

Ia bisa berdoa buat kita, Ia bisa berduka, Ia bisa berkata-kata, Ia bisa memerintah, dan sebagainya.

Itu semua ada dasar-dasarnya di dalam Alkitab.

Begitu banyak ayat di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Roh Kudus itu adalah Pribadi.

Dan bukan hanya sebagai pribadi, Alkitab juga mengatakan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah.

Coba lihat ayat di bawah ini.

Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

(Kisah Para Rasul 5: 3--4)

Dari situ kita bisa lihat, bagaimana Ananias mendustai Roh Kudus.

Tetapi pada bagian akhir, dikatakan bagaimana Ananias itu mendustai Allah.

Jadi, mendustai Roh Kudus sama dengan mendustai Allah.

Dari situ, kita bisa mengerti bagaimana Roh Kudus disejajarkan dengan Allah.

Jadi, jelaslah kalau Firman Tuhan itu mengatakan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah.

Sayangnya, banyak orang yang tidak mau percaya akan hal ini.

Mereka berpikir seakan-akan mereka sudah mengerti Firman Tuhan, padahal mereka tidak tahu kalau mereka telah ditipu oleh Iblis.

Berhati-hatilah. Ajaran sesat tidak pernah mengaku dirinya sesat. Ajaran sesat selalu mengatakan dirinya berasal dari kebenaran.

Itulah sebabnya dia disebut sebagai ajaran sesat.

Kiranya kita berdoa supaya Tuhan memberikan kepada kita, suatu hati yang mau dituntun oleh Tuhan sehingga kita dapat mengerti dengan jelas isi kebenaran Firman Tuhan.

Saudara sekalian, hari ini kita memperingati bagaimana turunnya Roh Kudus atas orang-orang percaya.

Karena turunnya Roh Kudus, orang yang percaya bisa mendapatkan lahir baru.

Karena turunnya Roh Kudus, orang yang percaya sadar bahwa mereka adalah manusia yang berdosa, yang tidak layak menerima hidup yang kekal. Mereka sadar bahwa mereka diselamatkan hanya karena anugerah Tuhan.

Tidak ada Roh Kudus sama dengan tidak ada orang yang diperbarui.

Seorang yang betul-betul dipenuhi Roh Kudus pasti dia akan lahir baru.

Tetapi masalahnya, banyak orang yang tidak merasakan adanya Roh Kudus di dalam diri mereka.

Oleh sebab itu banyak yang mengatakan,

"Ayo kita beribadah dengan mengehentak-hentak, pasang musik keras-keras, berdoa dengan teriak-teriak, dari situ kita bisa merasa dipenuhi Roh Kudus!"

Orang-orang seperti itu berpikir jika seseorang sudah dipenuhi Roh Kudus, pasti mereka merasakan hal-hal yang tidak biasa dan di luar kesadaran mereka, suatu keadaan di mana seseorang punya power yang berbeda.

Maka banyak orang yang tidak bertanggung jawab menyatakan bahwa dari situlah mereka bisa merasakan kehadiran Roh Kudus.

Barangsiapa berdoa, akhirnya jatuh ke belakang dan pingsan, pasti bukan Roh Kudus!

Tidak pernah satu kali pun ada di Alkitab, Roh Kudus datang, lalu orang jatuh dan pingsan, mata tertutup, tidak tahu apa-apa. 

Tidak ada itu!

Itu adalah ajaran non-Christian, non-Biblical!

Saudara tahu, seseorang yang penuh dengan Roh Kudus pasti berada di dalam kesadaran. Jika mereka berada di luar kesadaran, itu pasti bukan Roh Kudus.

Kalau begitu, apa tandanya kita dipenuhi oleh Roh Kudus?

Baca Galatia 5, renungkan kesembilan buah roh itu, lakukan dengan penuh kesetiaan kepada Tuhan maka Saudara akan tahu bahwa Saudara sudah penuh dengan Roh Kudus.

Kita juga perlu tahu, dipenuhi Roh Kudus tidak hanya terjadi satu kali. Para Rasul senantiasa dipenuhi oleh Roh Kudus. Melakukan mukjizat bukanlah satu-satunya tanda mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, melainkan kehadiran Roh Kudus juga memberi mereka keberanian untuk menyatakan Injil.

Roh Kudus hadir di dalam diri kita supaya kita bisa menyatakan kemuliaan Allah.

Pernahkah kita merasa kalau kita ini adalah orang yang berdosa dan butuh pertolongan Tuhan?

Itu adalah perkerjaan dari Roh Kudus.

Pekerjaan Roh Kudus adalah untuk menyadarkan kita kalau kita adalah manusia yang berdosa.

Henrik Olrik: Sermon on the Mount
Henrik Olrik: Sermon on the Mount
Roh Kudus hadir di dalam kita dan memakai Firman Tuhan supaya kita bisa mengenal Tuhan Yesus.

Yesus mengkritik orang Farisi karena mereka membaca Taurat dengan gigih, tetapi mereka tidak mau datang kepada-Nya.

Orang-orang Farisi tidak mau percaya bahwa Yesus orang Nazaret itu, seorang anak tukang kayu, adalah Allah Yang Mahakuasa dan turun ke dalam dunia sebagai Mesias yang dijanjikan.

Mengapa mereka tidak bisa mengenal Mesias?

Jawabannya sederhana, yaitu karena mereka tidak dipenuhi oleh Roh Kudus.

Tanpa pimpinan Roh Kudus, seseorang tidak bisa datang kepada Kristus.

Jika kita tidak datang kepada Kristus maka mustahil kita bisa datang kepada Allah Bapa.

Jadi omong kosong bagi Saksi Yehuwa yang mengaku sebagai saksi-Nya Allah Bapa. 

Mereka sendiri tidak bisa datang kepada Allah Bapa karena mereka tidak datang kepada Kristus. Mereka tidak datang kepada Kristus karena mereka tidak mengenal Kristus dengan benar. Dan mereka tidak mengenal Kristus dengan benar karena mereka tidak memiliki Roh Kudus di dalam hati mereka.

Saudara-Saudara, jikalau Roh Kudus ada di dalam hati kita maka kita bisa memiliki hati yang seperti Kristus.

Amsal 4: 23 mengatakan,

"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."

Jadi, orang yang sudah dipenuhi Roh Kudus pasti akan memancarkan hal-hal yang baik karena hati mereka seperti hati Kristus.

Lah, bukankah agama lain juga bisa melakukan hal-hal yang baik?

Mereka tentu bisa melakukan hal yang baik, tetapi hanya baik bagi dunia ini.

Di hadapan Allah, mereka tidak melakukan hal yang baik karena mereka sendiri tidak mengenal Allah yang benar.

Agama-agama lain melakukan kebaikan bukan untuk memuliakan Tuhan yang benar.

Lalu untuk apa? Mungkin untuk dipuji, mungkin untuk dihargai, dan pastinya bukan untuk motivasi yang benar.

Bagaimana kalau mereka murni ingin membantu orang lain?

Kalau mereka ingin membantu orang lain, tetapi bukan untuk memuliakan Allah, buat apa? Tetap saja motivasi mereka itu salah.

Motivasi yang benar itu hanya satu, yaitu untuk mempermuliakan Allah yang benar.

Bagaimana  mereka mau mempermuliakan Allah yang benar kalau mereka sendiri tidak mengenal mana Allah yang benar?

Jadi, hari ini kita sadar kalau pekerjaan yang baik pun bisa dihasilkan dari hati yang najis karena mereka ingin mencari pujian dari dunia.

Milikilah motivasi yang benar, yaitu untuk mempermuliakan Tuhan, caranya adalah dengan meneladani hati Kristus.

Hati Tuhan Yesuslah yang sungguh-sungguh suci dan berkenan kepada Allah Bapa.

Melalui Roh Kudus, kita bisa mengarahkan fokus hati kita hanya kepada Tuhan sehingga kita memiliki motivasi yang benar, yaitu untuk mempermuliakan Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun