Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah Student Loan Solusi atau Beban?

21 Juni 2024   16:24 Diperbarui: 23 Juni 2024   06:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pinjaman mahasiswa, atau student loan, telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan tinggi di banyak negara. Dengan biaya pendidikan yang terus meningkat, semakin banyak mahasiswa yang mengandalkan pinjaman ini untuk mendanai studi mereka.

Di Amerika Serikat, misalnya, total hutang pinjaman mahasiswa telah mencapai angka triliunan dolar, menciptakan krisis yang mempengaruhi jutaan orang.

Fenomena ini tidak hanya terbatas pada Amerika Serikat, tetapi juga terjadi di berbagai negara lain, termasuk Inggris, Kanada, dan beberapa negara di Asia.

Pinjaman mahasiswa bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara biaya pendidikan yang tinggi dan kemampuan finansial mahasiswa, memberikan mereka akses ke kesempatan pendidikan yang lebih tinggi dan potensi pendapatan yang lebih baik di masa depan.

Namun, di balik manfaat yang jelas, terdapat berbagai tantangan dan risiko yang sering kali diabaikan atau tidak sepenuhnya dipahami oleh calon peminjam.

Tingginya jumlah hutang yang harus dilunasi setelah lulus, bunga yang terus bertambah, dan dampak negatif pada skor kredit hanyalah beberapa dari banyak masalah yang dapat timbul.

Beban finansial ini sering kali menjadi penghalang bagi lulusan untuk mencapai tujuan hidup lainnya, seperti membeli rumah, memulai bisnis, atau bahkan menabung untuk masa pensiun.

Masalah ini diperparah oleh kenyataan bahwa banyak lulusan kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan harapan gaji mereka, membuat pembayaran kembali pinjaman semakin menantang.

Selain itu, sistem pinjaman mahasiswa juga menghadapi kritik atas ketidakadilannya. Mahasiswa dari latar belakang ekonomi yang kurang beruntung sering kali harus meminjam lebih banyak uang daripada rekan-rekan mereka yang lebih mampu secara finansial, yang dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi.

Sementara itu, beberapa program studi menghasilkan pendapatan yang lebih rendah, namun biaya pendidikan yang tinggi tetap sama, meninggalkan lulusan dengan hutang yang sulit dilunasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun