Sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari di Indonesia, dengan jutaan penggemar yang tersebar di seluruh penjuru negeri.
Meskipun demikian, perhatian utama sering kali tertuju pada sepak bola putra, sementara sepak bola putri kerap terabaikan.
Sepak bola putri adalah bagian tak terpisahkan dari dunia olahraga yang sering kali dilupakan dalam sorotan utama.
Di Indonesia, perhatian terhadap sepak bola putri telah terlupakan selama beberapa dekade, terkubur dalam bayang-bayang popularitas sepak bola putra yang mendominasi panggung.
Namun, semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya inklusivitas dalam olahraga, terutama dalam konteks kesetaraan gender, telah membangkitkan kembali minat akan potensi yang belum tergarap sepenuhnya dalam sepak bola putri.
Harapan untuk membangun fondasi yang kokoh bagi perkembangan sepak bola putri di Indonesia harus diimbangi dengan realitas tantangan yang tak terelakkan.
Dalam landasan inilah, peran PSSI menjadi krusial, sebagai garda depan dalam menginisiasi dan mewujudkan langkah-langkah konkrit untuk memperjuangkan peran dan eksistensi sepak bola putri.
Peta Perkembangan Sepak Bola Putri di Indonesia
Sepak bola putri di Indonesia telah ada sejak lama, tetapi perkembangannya tidak sepesat sepak bola putra. Salah satu kendala utamanya adalah minimnya perhatian dan dukungan, baik dari pemerintah, PSSI, maupun masyarakat umum.
Sepak bola putri di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik. Awal Mula Sepak bola putri di Indonesia terbentuk lebih lambat dibandingkan dengan tim sepak bola putra yang sudah ada sejak masa kolonial.
Tim sepak bola putri Indonesia baru terbentuk pada tahun 1969. Awal kemunculan sepak bola putri di Indonesia terjadi di Bandung pada 5 Februari 1969 lewat lahirnya kesebelasan Putri Priangan. Ini adalah tim sepak bola putri pertama di Indonesia.