Perundungan dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, depresi, dan bahkan trauma psikologis pada korban.
Ini bukan hanya mempengaruhi kesejahteraan individu di tempat kerja, tetapi juga dapat memiliki dampak jangka panjang yang meluas pada kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Beberapa korban perundungan mungkin mengalami penurunan harga diri, kehilangan motivasi, dan bahkan masalah kesehatan mental yang lebih serius seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Selain itu, perundungan juga memiliki dampak negatif pada kualitas perawatan pasien. Mahasiswa kedokteran yang mengalami perundungan cenderung mengalami penurunan kepercayaan diri dan kecenderungan untuk membuat kesalahan medis.
Mereka mungkin menjadi kurang mampu untuk memperhatikan detail-detail penting dalam diagnosis atau perawatan pasien karena terganggu oleh stres dan kecemasan yang mereka alami.
Akibatnya, ada risiko peningkatan kesalahan medis dan penurunan standar perawatan kesehatan yang diberikan kepada pasien.
Selain itu, perundungan juga dapat menyebabkan gangguan hubungan antara sesama dokter dan antara dokter dan pasien.
Lingkungan kerja yang dipenuhi dengan perundungan cenderung menciptakan ketegangan dan ketidaknyamanan di antara rekan-rekan kerja, yang dapat mengganggu kolaborasi dan komunikasi yang efektif.
Selain itu, pasien juga mungkin merasa tidak nyaman atau tidak percaya pada dokter yang mereka temui jika mereka mengetahui bahwa lingkungan kerja yang mana dokter tersebut beroperasi dipenuhi dengan perilaku yang tidak etis atau tidak profesional.
Pada tingkat yang lebih luas, perundungan juga merusak reputasi dan integritas profesi medis secara keseluruhan.
Perundungan menciptakan citra negatif tentang dunia kedokteran sebagai lingkungan yang tidak ramah dan tidak aman bagi individu yang bekerja di dalamnya.