Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyoal Pertanyaan "Kapan Menikah?" yang Selalu Menghantui saat Momen Lebaran

10 April 2024   19:34 Diperbarui: 10 April 2024   19:36 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, apakah menikah seharusnya hanya bergantung pada faktor usia? Atau apakah ada pertimbangan lain yang lebih penting?

Pada dasarnya, pertanyaan ini mencerminkan ekspektasi sosial yang telah tertanam dalam budaya kita sejak lama.

Di banyak masyarakat, pernikahan seringkali dianggap sebagai tonggak penting dalam kehidupan seseorang, di mana menikah dianggap sebagai tanda kedewasaan dan kematangan.

Oleh karena itu, ketika seseorang mencapai usia tertentu tanpa menikah, pertanyaan "Kapan menikah?" seringkali muncul sebagai cara untuk menilai apakah individu tersebut telah mencapai "puncak" dalam kehidupannya.

Namun, penting untuk diingat bahwa menikah bukanlah hanya soal usia atau mencapai titik tertentu dalam kehidupan.

Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik, dan faktor-faktor seperti kesiapan emosional, keuangan, dan stabilitas hubungan juga memainkan peran penting dalam keputusan untuk menikah.

Terlebih lagi, definisi tentang apa yang membuat kehidupan seseorang "lengkap" atau "sukses" bisa sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya.

Oleh karena itu, kita perlu melihat lebih jauh dari sekadar usia saat membahas pertanyaan yang begitu intim dan pribadi ini.

Budaya dan Tekanan Sosial

Dalam banyak budaya, menikah dianggap sebagai langkah penting dalam kehidupan seseorang.

Keluarga, teman, dan masyarakat umumnya memiliki harapan tertentu tentang kapan seseorang seharusnya menikah.

Tekanan sosial ini dapat menjadi beban tersendiri bagi individu yang belum menemukan pasangan hidup atau belum siap untuk menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun