Selain itu, mereka juga dapat mendorong inisiatif-inisiatif yang mendukung pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat memiliki lebih sedikit ketergantungan pada produk-produk impor yang sering kali menjadi objek promosi selama Ramadan.
Dengan demikian, mengatasi fenomena konsumerisme berlebihan selama Ramadan bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, kita dapat bergerak menuju sebuah masyarakat yang lebih sadar akan nilai-nilai spiritualitas, kesederhanaan, dan kepedulian sosial, tidak hanya selama bulan suci ini, tetapi juga sepanjang tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H