Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hari Ketiga Ramadan: Mengurai Aktivitas Setelah Sahur

13 Maret 2024   10:50 Diperbarui: 13 Maret 2024   10:58 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Ketiga Ramadan: Mengurai Aktivitas Setelah Sahur - sumber gambar: canva.com (personal editing)

Ali terbangun di keheningan malam, jam digital menunjukkan pukul 03.00 WIB. Dia menggeliat sejenak sebelum bangkit dari kasurnya yang sederhana.

Dia meraba-raba meja kecil di sebelah tempat tidurnya, mencari handphone sebagai alarm yang telah diatur sebelumnya.

Setelah menemukannya, Ali menekan tombol stop dan bergerak dari kasur dengan hati-hati agar tidak membangunkan teman sekosnya.

Ali mengambil wudhu di kamar mandi kecil di ujung lorong. Air dingin menyapa tubuhnya, memberikan semangat dan kejernihan untuk memulai ibadahnya.

Setelah selesai mengambil wudhu, Ali berjalan menuju sudut kamarnya di kos yang sederhana itu. Di situ, di atas sajadah kecil, terbuka Al-Qur'an yang setiap malam dia baca.

Dengan hati yang penuh ketenangan, Ali menyelipkan diri di samping kita suci itu dan mulai membaca.

Pada pukul 03.30, ketika pekikan suara "sahur...sahur" terdengar di kota kecil tempat Ali tinggal, dia telah selesai membaca sejumlah ayat.

Ali bangkit, menggulung sajadah, dan beranjak ke dapur sederhana untuk menyiapkan sahur. Nasi, sop ayam, segelas air dan teh panas adalah menu sederhana yang selalu dia siapkan.

Ali percaya bahwa tubuh yang sehat adalah kunci untuk menjalani ibadah dengan baik.

Setelah sahur, Ali membersihkan dapur dan kembali ke kamarnya. Sedikit waktu dia gunakan untuk bersiap-siap sebelum berangkat ke Masjid untuk melaksanakan shalat subuh berjama'ah.

Jalanan masih sepi ketika Ali berjalan menuju Masjid, hanya beberapa orang yang sudah terjaga untuk mempersiapkan diri ke Masjid.

Setelah selesai shalat subuh, Ali bergabung dengan kelompok tadarus di Masjid. Ini adalah rutinitas yang sangat dia nikmati.

Sambil menunggu waktu kerjanya tiba, Ali membaca beberapa juz Al-Qur'an bersama jama'ah lainnya.

Ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, Ali berpamitan kepada jama'ah dan kembali ke kosnya.

Di jalan menuju kos, Ali berjumpa dengan temannya, Ahmad, yang juga tinggal di kos yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan kosannya.

"Assalamualaikum, Ali! Gimana puasanya hari ke-3?" sapa Ahmad ramah.

"Waalaikumsalam, Alhamdulillah baik, Ahmad. Puasa hari ke-3 juga lancar. Bagaimana denganmu?" jawab Ali sambil tersenyum.

"Alhamdulillah juga lancar. Tapi lumayan berat ya puasa di awal-awal Ramadan ini," sahut Ahmad sambil menggosok perutnya yang kosong.

"Benar sekali, tapi setiap tarawih pasti semakin memperkuat semangat kita," kata Ali sambil mengangguk.

Mereka melanjutkan perjalanannya hingga tiba di kosan masing-masing.

Tiba di kosan, Ali duduk di sudut kamarnya untuk melanjutkan membaca Al-Qur'an. Waktu terus berjalan, hingga tiba saatnya dia harus berangkat kerja.

Pukul 08.00 WIB, Ali berangkat kerja. Dia bekerja di sebuah kantor sebagai administratif.

Di tempat kerjanya, Ali menjalankan rutinitas dengan penuh semangat, meski kadang rasa haus dan lapar mengusik.

Tiba waktu sholat dzuhur, Ali bersama rekan kerjanya melaksanakan sholat berjama'ah di Masjid tempatnya bekerja.

Selesai sholat dzuhur, Ali menuju pojok Masjid, mengambil Al-Quran untuk melanjutkan membacanya. Hatinya merasa tenang setelah membaca lembar demi lembar ayat suci itu.

Setelah membaca Al-Qur'an, Ali beranjak dari Masjid dan melanjutkan pekerjaannya. Waktu berjalan begitu cepat, dan sebelum dia menyadarinya, sudah waktunya pulang.

Sebelum meninggalkan Kantor, Ali memastikan untuk mengucapkan salam kepada rekan-rekannya dan berpesan agar menjaga semangat dalam menjalani ibadah Ramadan.

Ketika Ali kembali ke kosnya, matahari telah mulai condong ke barat. Ali segera mandi dan menunaikan shalat Ashar.

Setelah melaksanakan sholat ashar, Ali kembali menuju pojok kamarnya dan kembali membuka Al-Qur'an. Disana, dia tenggelam dalam kedamaian yang hanya bisa diberikan oleh ayat-ayat suci tersebut.

Seiring berjalannya waktu, suara adzan Maghrib mulai terdengar dari luar. Ali menutup Al-Qur'an dan bergegas untuk berangkat ke Masjid.

Di Masjid, Ali langsung bergabung dengan jamaah lainnya untuk berbuka puasa bersama. Setelah berbuka puasa, dia melanjutkan sholat maghrib dan membaca Al-Qur'an sambil menunggu waktu sholat isya.

Adzan berkumandang dengan merdu, menandakan waktu sholat isya telah tiba, Ali menghentikan membaca Al-Quran dan segera bergabung diantara para jama'ah untuk melaksanakan sholat Isya.

Di antara shalat isya dan Tarawih, Ali duduk degan fokus, memperhatikan setiap kata kultum yang disampaikan oleh ustadz. Dia selalu mencoba untuk menyerap makna-makna yang terkandung dalam ceramah tersebut.

Setelah shalat Isya dan kultum, Ali dan jama'ah lainnya melanjutkan shalat tarawih. Dia merasa begitu dekat dengan Allah ketika dia berdiri di saf pertama, merenungkan ayat demi ayat yang dibacakan oleh imam.

Setelah shalat tarawih selesai, Ali tidak langsung pulang. Dia dan beberapa temannya biasanya berkumpul di halaman Masjid untuk saling berbagi pengalaman tentang ibadah mereka selama hari itu.

Suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan membuat ibadah mereka semakin bermakna.

Saat pulang ke kos, Ali bertemu dengan teman lamanya, Farhan, yang kebetulan sedang melintas di depan kosnya.

"Assalamu'alaikum. Bagaimana kabarmu, Ali? Puasa hari ketiga sudah lancar?" tanya Farhan sambil tersenyum.

"Iya, Alhamdulillah. Rasanya semakin dekat dengan Allah setiap harinya," jawab Ali sambil mengangguk.

"Mari kita berdoa semoga kita bisa menjalani Ramadan ini dengan baik hingga akhir," kata Farhan sambil menggenggam tangan Ali.

Ali tersenyum, merasa begitu bersyukur memiliki teman-teman yang selalu mendukungnya dalam menjalani ibadah. Dia masuk ke dalam kosnya dengan hati yang penuh dengan rasa syukur.

Di pojok kamarnya, Ali duduk di atas sajadah, menutup mata, dan mengangkat tangan untuk berdoa.

Ali bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepadanya selama Ramadan ini.

Dengan hati yang tenang, Ali merencanakan untuk terus memperbaiki dirinya dalam setiap aktivitasnya, menjaga semangat dalam menjalani ibadah, dan berharap agar Ramadan ini memberikan berkah yang melimpah bagi dirinya dan semua umat Muslim di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun