Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Ramadan: Memahami Arti Bersyukur di Hari Pertama

11 Maret 2024   09:29 Diperbarui: 11 Maret 2024   09:47 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang serba cepat. Bersyukur adalah berhenti sejenak, merenung dalam kesunyian. Mengingat kembali titik-titik kecil dalam hidup. Yang kadang terlupakan dalam gemerlapnya dunia yang fana.

Di hari pertama Ramadan, kita bersujud dalam keheningan. Memohon ampunan, memohon petunjuk dan cahaya. Bersyukur adalah mengerti bahwa setiap ujian, adalah pembelajaran yang tak ternilai harganya.

Di atas Bukit yang menjulang tinggi. Kita merenung, membiarkan angin berbisik di telinga. Bersyukur adalah menyadari bahwa setiap batu loncatan, adalah bekal untuk meraih ridha-Nya yang mulia.

Di dalam ruang suci hati yang terselimuti khidmat. Kita bertafakur, kita merenung dalam kesyahduan. Bersyukur adalah merasakan kehangatan kasih-Nya. Yang mengalir deras di dalam diri, memeluk jiwa yang letih.

Di hari pertama Ramadan, kita berkumpul dalam rahmat-Nya. Memahami bahwa hidup ini adalah anugerah yang tak ternilai. Bersyukur adalah menyadari bahwa setiap langkah, dituntun oleh-Nya, dijaga-Nya, dalam segala medan perjuangan.

Di hadapan cakrawala yang luas mempesona. Kita mengangkat tangan, memohon ampunan dan perlindungan. Bersyukur adalah menyadari bahwa setiap hari, adalah kesempatan baru untuk meraih cinta-Nya yang abadi.

Di dalam gemerlapnya cahaya bulan purnama. Kita bersujud, kita meratap dalam kesederhanaan. Bersyukur adalah menemukan kedamaian di dalam hati. Dalam keheningan malam yang dipenuhi doa dan dzikir.

Di hari pertama Ramadan, kita bersyukur. Karena masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan-Nya. Mengabdi, mengasihi, dan menyembah-Nya dengan tulus. Di setiap detik hidup yang penuh dengan makna dan berkah.

Bersyukur adalah anugerah terindah yang kita miliki. Di antara lelahnya perjuangan dan pahitnya ujian. Kita terus bersyukur, mengucap syukur dalam diam. Karena di sinilah kebenaran sejati dan cinta-Nya abadi tergenggam.

Di hari pertama Ramadan, cahaya bersinar terang. Di dalam hati yang bersih, di dalam jiwa yang merdeka. Bersyukur adalah langkah awal menuju cahaya-Nya. Yang selalu menyinari setiap perjalanan hidup kita.

Bersyukur adalah jalan yang takkan pernah terhenti. Menyatu dalam cinta-Nya yang tak pernah pudar. Di setiap langkah, di setiap hembusan nafas. Kita merasakan kehadiran-Nya yang selalu menguatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun