Dengan sikap saling menghormati dan memahami, kita dapat menjaga kebersamaan dan keharmonisan umat Islam di Indonesia, serta membangun masa depan yang lebih cerah dan berdampingan dalam keragaman yang kaya.
Menerima Perbedaan sebagai Karunia Allah
Salah satu aspek yang mendasar dari pemahaman Islam adalah bahwa perbedaan merupakan bagian dari rancangan Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan:
"Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah Dia menjadikan manusia umat yang satu juga. Dan mereka tetap berselisih, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Dia menciptakan mereka" (Q.S. Hud: 118-119).
Ayat ini menggarisbawahi bahwa perbedaan pendapat dan keragaman umat manusia adalah bagian dari kebijaksanaan Allah SWT.
Rasulullah Muhammad SAW juga memberikan contoh nyata dalam memperlakukan perbedaan pendapat di antara umatnya. Beliau menunjukkan bahwa dalam memutuskan perbedaan pendapat, hendaknya umat Islam tidak merasa terbebani.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Al-As, Rasulullah bersabda:
"Perbedaan pendapat dalam umatku adalah rahmat" (HR. Ahmad).
Hadis ini menegaskan kepada kita bahwa perbedaan pendapat seharusnya tidak mengakibatkan perselisihan yang berkepanjangan atau memecah belah umat.
Memahami bahwa perbedaan adalah karunia Allah dan bagian dari rancangan-Nya, masyarakat Indonesia dihimbau untuk menerima dan menghargai perbedaan pendapat dalam penentuan awal Ramadan dan Syawal.