Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kehangatan Cinta pada Semangkuk Bakso Pak Belalang

3 Maret 2024   20:20 Diperbarui: 4 Maret 2024   12:51 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen pribadi (Bakso Pak Belalang)

Pada suatu siang yang mendung dan gerimis, Angga dan Rani, sepasang kekasih yang amat mencintai petualangan, memutuskan untuk pergi menikmati semangkuk bakso legendaris Pak Belalang di pinggiran Kota tetangga yang sebelumnya mereka telah rencanakan. Mereka memilih untuk menggunakan Vespa warna putih kesayangan Rani, meskipun cuaca tidak begitu mendukung.

Angga, Seorang pemuda bersemangat dengan rambut hitam dan senyum lebar, mengenakan jaket biru dongker yang sudah agak lusuh. Sedang Rani, seorang gadis yang ceria dan senyum manis memancarkan semangat petualangannya, memakai jaket agak kekuning-kuningan. Mereka berdua saling berpegangan erat, siap menghadapi hujan dan angin.

Perjalanan mereka dimulai dari tengah Kota yang kebanyakan orang menyebutnya Kota Sejuk, dengan jalanan yang dipenuhi oleh mobil dan motor lainnya. Gerimis mulai mengguyur saat mereka meninggalkan hiruk-pikuk Kota kecil itu menuju pinggiran Kota tetangga yang jarak tempuhnya sekitar 45 menit. Namun, semakin jauh perjalanan, gerimis itu semakin menjadi hujan lebat yang membuat pandangan mereka terbatas.

Meskipun demikian, Angga dan Rani tetap melaju dengan penuh semangat. Mereka tertawa dan berbicara di antara tetes-tetes air yang jatuh dari langit-langit, menciptakan kenangan yang tak terlupakan di bawah cuaca yang kurang bersahabat.

Namun, takdir sepertinya tidak berpihak pada mereka hari itu. Ketika mereka sudah setengah perjalanan menuju Bakso Pak Belalang, hujan turun dengan derasnya. Rani dan Angga terpaksa berhenti di tepi jalan untuk berteduh mengenakan mantel yang sebelumnya sudah mereka siapkan.

"Maafkan aku, Rani. Aku tidak menyangka hujan akan turun secepat ini," kata Angga sambil berdo'a dalam hati agar hujan segera reda.

Rani tersenyum dan menjawab, "Tidak apa-apa, Angga. Kita bisa menunggu hujan reda atau kembali pulang jika memang tidak memungkinkan."

Namun, Angga tiba-tiba mendapat ide.

"Bagaimana kalau kita tetap melanjutkan perjalanan? Aku yakin Bakso Pak Belalang akan terasa lebih lezat saat dimakan dalam cuaca hujan seperti ini."

Rani terkekeh mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun