ANIES sepertinya sudah menjadi magnet bagi publik untuk diperbincangkan. Apapun yang dilakukan oleh Anies menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas dan didiskusikan.Â
Anies telah menjadi model sebuah kepemimpinan yang diharapkan. Sosok Anies telah mewarnai persepsi publik. Sehingga nama Anies menjadi sesuatu yang selalu menarik dan menjanjikan untuk diperbincangkan.Â
Sebagai bukti bahwa Anies telah merasuki persepsi publik dan menjadi perbincangan, penulis mencoba melihat data perbincangan tentang Anies  melalui mesin pencari Google trends.
Dalam pengamatan yang dilakukan, penulis mengelaborasi rentang waktu selama 7 hari antara tanggal 20 Â Maret 2022 sampai dengan tanggal 27 Maret 2022 pukul 13.00. Dari elaborasi data mesin penghitung tersebut diperoleh data persepsi publik dan perbincangan terhadap keempat tokoh tersebut.
Nama Anies ternyata unggul di 29 Propinsi, Kecuali di NTT, Bali, Bangka Belitung dan Jawa Tengah. Di Empat Propinsi tersebut nama Ganjar unggul.
Penulis mencoba membandingkan Anies dengan Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa. Dipilih ke empat tokoh tersebut karena posisinya yang sama sebagai gubernur di Pulau Jawa. Sehingga menyandingkan ke empatnya akan diperoleh gambaran sebesar apa persepsi publik terhadap keempatnya.
Sedang di Kalimantan Tengah posisi Anies dan Ganjar sama-sama mendominasi persepsi dan menjadi perbincangan di media sosial
Persepsi tentang Anies yang mendominasi di 29 Provinsi tentu menjadi sesuatu yang menarik dan menakjubkan. Betapa tidak, Anies yang bekerja dalam senyap, banyak dijauhi media mainstream dan serangan terhadap kinerjanya yang membabi buta, ternyata tak berpengaruh pada persepsi publik tentangnya.
Media sosial ternyata menjadi sarana yang ampuh untuk mensosialisasikan kerja - kerja baik Anies di Jakarta. Kepercayaan masyarakat justru semakin meningkat dan menjadikan Anies sebagai magnet yang memikat.
Kondisi seperti ini harus benar benar dirawat oleh siapapun yang berjuang untuk mengantarkan Anies menjadi pemimpin Indonesia di 2024.