Mohon tunggu...
Media Trawlbens
Media Trawlbens Mohon Tunggu... Lainnya - Trawlbens adalah jasa pengiriman barang atau aplikasi cargo pertama di Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Trawlbens adalah start-up cargo pertama di dunia yang berkomitmen untuk memudahkan Anda untuk mengirim barang dengan murah dan aman. Kami juga ingin memberikan peluang kepada Anda untuk meraih kesuksesan dengan menjadi Mitra TrawlBens.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 Jenis Gempa yang Mungkin Terjadi di Dunia

28 Juni 2021   15:55 Diperbarui: 28 Juni 2021   17:33 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TrawlbensEdu - Baru-baru ini Yogyakarta kembali dilanda gempa yang cukup besar dan terasa hingga ke berbagai area di luar Yogyakarta. Dengan kekuatan 5,3 skala Richter, gempa yang titik pusatnya di 56 Km selatan Gunung Kidul tersebut cukup membuat banyak orang panik. Tak heran, sebab gempa serupa pernah terjadi dan meluluhlantakkan DIY dan sekitarnya beberapa tahun silam. Tapi sebenarnya apa jenis gempa yang terjadi beberapa hari yang lalu? Lalu apakah ada jenis gempa yang lain yang mungkin terjadi?

Gempa ini terjadi akibat tumbukan beberapa lempeng yang ada di dasar laut, sehingga menimbulkan getaran dengan skala yang cukup besar dan dirasakan oleh wilayah yang cukup luas. Meski demikian gempa ini dinyatakan tidak berpotensi tsunami, sehingga warga dihimbau untuk tetap tenang dan tidak gegabah dalam merespon gempa yang terjadi ini.

Nah untuk sedikit mengetahui beberapa jenis gempa bumi yang terjadi di Indonesia, dan seluruh dunia, berikut penjelasan lima jenis gempa yang ada di dunia.

Gempa Tektonik

Merupakan salah satu gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempengan bumi di bawah tanah. Pusat gempa tektonik berada di perut bumi dengan kedalaman lebih dari 10.000 meter atau 10 Km. Area efeknya lebih luas dan dampaknya juga biasanya lebih masif. Ketika gempa ini terjadi, efek kerusakan yang ditimbulkan besar dan lebih menyeluruh.

Salah satu contoh gempa tektonik yang membawa dampak kerusakan cukup besar adalah gempa yang pernah terjadi di Banten beberapa waktu yang lalu. Memiliki pusat gempa di lokasi tersebut, getaran juga dirasakan hingga ke area Jakarta, Bogor, Bekasi, bahkan hingga jauh ke Garut, yang notabene memiliki jarak cukup besar dari pusat gempa

Gempa Vulkanik

Gempa yang satu ini diakibatkan oleh aktivitas vulkanik dari gunung berapi. Biasanya gempa ini dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di area gunung berapi yang masih memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi. Berbeda dengan gempa tektonik yang memiliki area efek luas, gempa vulkanik memiliki area efek yang lebih kecil lingkupnya dan bersifat lokal.

Gempa ini paling nyata tentu gempa yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar Gunung Merapi, gunung yang terkenal sebagai salah satu yang paling aktif di dunia. Ketika Gunung Merapi tengah aktif, biasanya gempa terasa, namun tak terlalu jauh. Mungkin jika dilihat dari historisnya, gempa paling jauh bisa dirasakan di area Magelang atau Solo saja.

Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan merupakan satu jenis gempa lokal lain yang memiliki area efek lebih kecil. Gempa ini muncul akibat adanya runtuhan tanah atau batuan yang terjatuh dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah. Biasanya hanya terjadi beberapa detik saja, dan tidak terlalu besar ukuran skala Richter-nya. Meski demikian di beberapa lokasi gempa ini juga menimbulkan kerusakan cukup masif, bukan karena gempanya, melainkan karena runtuhan material yang terjadi.

Gempa Tumbukan

Jenis gempa ini terjadi ketika terdapat tumbukan materi besar ke permukaan bumi, sehingga dapat menimbulkan getaran tertentu. Hal ini pernah terjadi ketika ada meteor yang jatuh ke permukaan bumi, dan menimbulkan getaran di area sekitar jatuhnya meteor tersebut. Untuk kekuatan getarannya sendiri akan bergantung pada besar atau kecilnya materi yang jatuh ke bumi, pun dengan dampak kerusakan yang ditimbulkan.

Gempa Buatan

Bukan berarti seorang bisa menciptakan alat pembuat gempa, namun lebih kepada getaran bumi yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Aktivitas yang terkait dengan pengeboran, peledakan, penggalian, pemadatan tanah, dan sejenisnya, bisa memicu terjadinya gempa buatan ini. Meski getarannya tak terlalu besar, namun untuk skala area tertentu gempa ini sangat mengganggu karena biasanya disertai dengan polusi suara yang sangat mengganggu.

5 Jenis gempa di atas adalah jenis gempa yang terjadi di dunia. Apapun sebab dan jenisnya, yang pasti Anda tetap harus waspada ketika menghadapi situasi tersebut. Tidak gegabah dan tidak panik adalah kunci utama agar tetap selamat dalam menghadapi kondisi darurat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun