Trawlbens - Lebih dari setahun sejak Covid-19 menyerang dan menjadi pandemi di Indonesia. Meski awalnya sempat terlambat menyadari dan menentukan sikap, toh nyatanya saat ini masyarakat sudah terbiasa dengan new normal yang berjalan. Berbagai lini kehidupan dipaksa terus beradaptasi dengan kondisi baru ini. Bahkan tak sedikit yang harus melakukan perubahan total, sehingga benar-benar berpengaruh pada stabilitas masyarakat.
Mulai dari sektor kesehatan, sosial, bisnis dan industri, pariwisata, hingga hampir setiap sektor kehidupan, semua berubah secara drastis dalam waktu satu tahun terakhir. Mengalami periode cukup kacau selama beberapa bulan awal, nampaknya belakangan kondisi sudah mulai stabil seiring penanganan Covid-19 dengan protokol kesehatan dan program vaksinasi yang terus digalakkan. Untuk distribusi vaksin sendiri, pengiriman cargo adalah lini yang paling diandalkan, terlebih untuk cargo udara.
Realisasi New Normal
Hal paling sederhana dalam penerapan new normal sebenarnya adalah penggunaan masker dalam aktivitas setiap hari. Tentu kita semua masih ingat ada masa ketika masker menjadi komoditas dengan harga sangat tinggi dan sulit didapatkan, karena pemerintah  mewajibkan penggunaan masker oleh masyarakat umum dalam aktivitas setiap hari.
Namun jika dilihat, kini penggunaan masker sudah dilakukan oleh hampir semua orang, di semua daerah. Aksesoris wajah ini seperti jadi satu barang yang secara otomatis digunakan ketika akan keluar rumah. Meski tak semua menggunakan masker kesehatan, namun setidaknya ini menunjukkan adaptasi masyarakat sudah menyeluruh.
Pada sektor lain, seperti pelayanan publik, juga semakin terasa dampak nyata dari proses digitalisasi layanan. Tidak sedikit kantor pemerintahan yang telah menerapkan proses digital dalam mengurus berbagai dokumen, sehingga pertemuan secara fisik bisa diminimalisir untuk membantu upaya pemerintah dalam mengendalikan laju pandemi.
Di sektor industri dan bisnis, yang notabene mendapat pukulan paling telak oleh pandemi ini, juga perlahan mulai bangkit dan beradaptasi. Perkantoran menerapkan sistem masuk kerja 50% atau 70% untuk karyawan, pabrik juga mulai berproduksi dengan skala pekerja serupa. Namun di waktu bersamaan, justru industri pengiriman cargo dan ekspedisi adalah segmen yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan.
Pertumbuhan Jasa Cargo dan Ekspedisi Selama Pandemi
Menjadi satu dari sedikit jenis industri, atau bahkan segmen kehidupan yang mengalami progres signifikan, berbagai hal menjadi pendukung utamanya. Selama pandemi, situasi dan kondisi mengalami penyesuaian dan membuat masyarakat memiliki mobilitas yang terbatas. Mulai dari himbauan untuk tetap dirumah dengan hashtag #dirumahaja, hingga regulasi yang disusun untuk membatasi penumpang di kendaraan umum dan ruang publik.
Di waktu yang sama, kebutuhan masyarakat akan barang dan komoditas tidak mengalami penurunan, justru terdapat peningkatan. Nah, di sini peran jasa pengiriman cargo adalah sebagai distributor langsung pada setiap komoditas yang dibutuhkan masyarakat. Mulai dari komoditas sehari-hari, hingga komoditas yang diperlukan industri dan berbagai proyek, semua bisa dikirimkan dengan layanan jasa cargo yang aman.
Meningkatnya transaksi yang didapatkan oleh jasa pengiriman cargo adalah faktor besar dalam perkembangan industri ini. Beberapa pelaku usaha cargo kemudian memanfaatkan momentum ini untuk melakukan inovasi untuk terus mempermudah akses pada layanan cargo yang disediakannya. Ada yang melakukan promosi besar-besaran, ada yang memberikan benefit pada mitra atau agen, dan bahkan ada yang terus menyempurnakan layanannya dengan melakukan pengembangan website dan aplikasi.
Setiap aktivitas pengembangan bisnis ini memiliki tujuan utama yang cukup jelas : mengembangkan bisnis, meningkatkan kualitas layanan, dan memberikan yang terbaik untuk setiap pelanggannya. Peran pengiriman cargo adalah krusial sifatnya, untuk terus menunjang aktivitas masyarakat secara umum, dan sektor industri secara khusus.
Adaptasi Industri dengan Keadaan dan Iklim Bisnis Baru
Industri dalam berbagai bentuk juga secara langsung harus melakukan adaptasi agar bisa bertahan. Sudah ada sederet nama brand atau produk yang gagal melakukan penyesuaian, dan berakhir dengan kolaps dan harus menutup bisnisnya.
