Guru biasanya memiliki pelajaran back-to-back hampir sepanjang hari, di mana menjadi sulit untuk membangun hubungan dengan siswa. Jika ada masalah atau masalah di dalam kelas, sulit bagi guru untuk mengintervensi tanpa mengganggu pembelajaran. Dibutuhkan banyak waktu dan usaha hanya dengan menjadi seorang guru saja; ketika Anda memperhitungkan pendidikan karakter ke dalam persamaan ini, itu menjadi lebih sulit.
Seorang guru membantu siswa mengembangkan empati dan keterampilan pengambilan perspektif
Seorang guru dapat membantu siswa mengembangkan empati dan keterampilan pengambilan perspektif. Misalnya, keterampilan empati adalah bagian penting dari perkembangan moral. Siswa dapat belajar bagaimana mengenali dan memahami perasaan, pikiran, keyakinan, dan niat orang lain dengan berlatih bersama teman sebayanya. Ini dapat dilakukan melalui permainan peran atau bahkan hanya berbicara tentang situasi di mana mereka mungkin merasakan hal yang sama dengan orang lain.
Pengambilan perspektif juga penting untuk diajarkan kepada siswa karena membantu mereka menyadari bahwa mereka tidak selalu benar, yang merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki setiap pemimpin. Teknik pendidikan karakter ini akan membuat siswa Anda sukses baik di dalam maupun di luar kelas.
Salah satu cara guru melakukannya adalah dengan mencontohkan apa yang mereka ingin anak-anak lakukan--dengan kata lain, menunjukkan kepada anak-anak betapa menyenangkannya Anda saat mengajar. Teknik lainnya adalah menetapkan tujuan atau ekspektasi tentang apa yang akan dicapai kelas Anda selama setiap pelajaran; ini memudahkan semua orang di kelas untuk tetap fokus dalam mencapai tujuan tersebut!
Seorang guru dapat membantu siswa belajar untuk menyelesaikan konflik
Seorang guru dapat memainkan peran penting dalam pendidikan karakter dengan mengajar siswa bagaimana menyelesaikan konflik. Konflik tidak dapat dihindari, dan penting bagi siswa untuk belajar bagaimana menanggapi secara tegas dan produktif.
Guru dapat membantu anak-anak mengatasi konflik dengan mengajukan pertanyaan terbuka tentang situasi tersebut, mendengarkan dengan cermat, dan mengarahkan mereka ke solusi kolaboratif.
Seorang guru tidak boleh memberikan nasihat tanpa terlebih dahulu mendengarkan anak sepenuhnya. Ini akan memungkinkan mereka untuk memahami dari mana anak mereka berasal dan apa yang mungkin mereka butuhkan dari situasi tertentu itu.
Guru juga harus mengajar siswanya bahwa mereka tidak boleh takut akan konflik tetapi melihatnya sebagai kesempatan untuk berkembang karena memungkinkan orang untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mencoba hal-hal baru. Cara lain guru dapat mendorong siswa mereka untuk terlibat dalam penyelesaian konflik yang produktif adalah dengan mencontohkan perilaku ini sendiri.
Misalnya, jika seorang siswa mengajukan pertanyaan atau mengungkapkan pendapat yang tidak disetujui oleh siswa lain, guru dapat mencontohkan sikap tidak setuju dengan hormat sambil tetap memvalidasi pendapat siswa lain. Kuncinya di sini adalah mendorong agar semua pendapat didengar dan dihormati sehingga tidak ada yang merasa diserang atau diabaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H