Dalam diam, detak jantung bercerita,
Menyanyikan rindu yang tak bersuara.
Mata menerawang, ke ruang hampa,
Mencari jejakmu yang tiada.
Bisu bibirku menahan ungkapan,
Rindu bergelora, tertahan di pikiran.
Ingin kuungkapkan, namun takut kehilangan,
Maka diam kupilih, sebagai pemargin.
Bunga kenangan masih harum semerbak,
Membayangkan senyummu, hangat memeluk.
Haruskah terus begini, terkurung sepi?
Kapan bisu ini mampu menyuarakan hati?
Malam berbisik, angin membawa pesan,
Rinduku menjerit, menembus awan kelam.
Semoga kau tahu, meski tak terucapkan,
Di dalam diam ini, rindu terus bernyanyian.
Hingga suatu saat, bisu ini kan bicara,
Menyatukan hati, rindu tak lagi lara.
Tapi untuk sekarang, biarkan aku berdoa,
Agar diamku didengar, di lubuk hatimu yang jauh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H