Jepang sendiri sebenarnya sudah lebih membuka diri dari masa ke masa, secara budaya, hubungan internasional dan kebijakan imigrasi. Ini termasuk membuka lebar pintu depan nya untuk pekerja asing melalui visa baru tokutei gino per 1 April ini, untuk mengatasi krisis tenaga kerja blue-collar di negeri sakura ini.Â
Namun memberikan syarat standar kelulusan Eiken untuk melanjutkan jenjang pendidikan saja tidak cukup untuk membuat generasi muda Jepang berbahasa Inggris. Apalah arti belajar Bahasa Inggris, jika segala kegiatan dan pekerjaan bisa dilakukan dalam Bahasa Jepang? Untuk apa belajar Bahasa Inggris jika bahkan ke luar negeri pun bisa pakai bahasa Jepang? Bahkan public figure dan tokoh politik Jepang tidak banyak yang terlihat mencontohkan bisa berbahasa Inggris.Â
Lingkungan yang kondusif yang dapat membuat peserta didik lebih bisa menemukan 'makna' dan yaruki (keinginan) dalam belajar bahasa asing, dibandingkan hanya memenuhi standar nilai saja.
Mutiara MeÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H