Mohon tunggu...
Mutiara Me
Mutiara Me Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya

Belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menu MOML di Pesawat, Kenapa Selalu Kare India?

19 April 2019   01:54 Diperbarui: 19 April 2019   16:50 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi yah namanya katering pesawat yang mungkin standar menunya begitu dalam penerbangan saya ngga bisa berharap banyak. Apalagi kalau memang itu saja yang disiapkan dengan prosedur Halal, jadi saya paham memang begitu resikonya.

Cuma bertanya-tanya saja kenapa menunya harus kare India di berbagai penerbangan dan maskapai? Kalau boleh bilang atau kasih masukan ke kateringnya para maskapai ini, pengen bilang kalau masakan Halal itu ngga harus kare-karean lho! Ikan, daging dan seafood juga boleh kok. Bumbu lain gitu kek. Kadang ada sih menu MOML yang pakai ikan, tapi lagi-lagi bumbunya kare India. Wadaww... gemas. 

Suatu saat berkesempatan naik di kelas bisnis. Karena sedang kurang enak badan dan perut mual, saya berharap bukan kare, karena sedang nggak bisa makan yang creamy-creamy. Saat pramugari datang dengan nampan dan piring-piring putih tertata rapi, ternyata eh ternyata isinya kare lagi, kare lagi! Oh no...! 

Ternyata MOML untuk ekonomi dan bisnis sama di maskapai tersebut, ementara tetangga sebelah satu nampan menunya mewaaaah. Kecewa banget dan eneg luar biasa dengan menu kare ini pada waktu itu. Bedanya dengan ekonomi cuma bajunya, yang biasanya di wadah kecil di bisnis diganti alas piring. Memang spertinya jodoh saya ya dengan acha-acha ini. 

Dalam penerbangan yang lebih lama, 12 atau 14 jam, di mana ada dua kali makan, saya selalu pasrah kebayang MOML dua kali kare. Namun di JAL rute Honolulu makanan kedua saya menunya bedaaa. Roti tuna dan udang dengan potongan buah-buah segar (bukan pisang), meskipun menu makanan pertamanya teteup kare. "Ah akhirnyaa," batin saya.

Menu MOML kedua dalam penerbangan 12 jam/Dokpri
Menu MOML kedua dalam penerbangan 12 jam/Dokpri

Jadi kenapa sih harus kare India untuk menu MOML? Menurut penerawangan saya hal ini bisa jadi dikarenakan oleh dua hal. Satu, mungkin karena sejarah awal-awal orang Muslim bepergian pakai pesawat umumnya berasal dari Asia Selatan, dan banyak dari mereka yang rikues Halal food saat di udara. Jadi mungkin begitulah awal katering pesawat menyediakan menu MOML yang menyesuaikan selera mereka: Kare.

Kedua, mungkin juga kare India dijadikan tengah-tengah atau titik temu rasa antara Timur Tengah dan Asia yang banyak penduduk Muslimnya. Yaa kali, menu MOML maskapai luar bisa mengadopsi bumbu bali, bumbu rendang, atau bumbu-bumbuan Indonesia yang sangat kaya ragam itu. Pasti sippp baangett kan.

Sementara untuk maskapai yang semua menu regulernya sudah bersertifikat Halal, makanan regulernya tentu saja khas negaranya masing-masing yang bervariasi dan juga lezat. Menurut ingatan saya, yang paling banyak porsinya adalah Emirates, yang paling enak rasanya Turkish Airlines, dan yang paling mewah penyajiannya (dengan alat makan stainless steel, bukan plastik seperti maskapai umumnya) adalah Qatar Airways. 

Demikian cerita tentang MOML dan menu Halal yang tersaji di udara. Kalau ada pengalaman makan menu MOML terdahsyat boleh dibagi ceritanya :)

Mutiara Me
(baru bangun dari tidur setahun)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun