Pelem Ukulele menggunakan kayu seperti kayu rosewood atau sonokeling pada bagian nut dan saddle dan yang sudah benar-benar kering serta menggunakan senar yang langsung di import dari Italia. Produksi Pelem Ukulele menggunakan mesin pemotong yang bisa dibilang sudah modern. Walaupun sudah memakai mesin yang sudah modern, detil dari pembuatan ukulele sangat diperhatikan. Para pengrajin yang bekerja untuk Pelem Ukulele sudah mendapatkan pelatihan dan mereka juga adalah orang-orang yang gemar terhadap alat petik tersebut. Mereka memiliki keahlian untuk mengerjakan detail dari setiap ukulele yang diproduksi, seperti memperhatikan bodi dan komposisi.
Melalui produk yang berkualitas tak heran produksi Pelem Ukulele mampu bersaing dengan produk buatan luar negeri. Hal ini juga terbukti dari pemasarannya yang sampai dijual keluar negeri, seperti Belgia, Korea, Amerika, Jepang dan beberapa negara lainnya. Beberapa musisi juga sudah menggunakan produk mereka, seperti Arum dari Tetangga Pak Gesang, Fadli Padi dari Musikimia, Aiyu Traya, Ivan Penwyn dari Payung Teduh, serta Francesco Albertazzi, musisi dari Italia.
Dalam pasaran kualitas dan harga internasional produk Pelem Ukulele bisa dijual diatas harga 5 juta rupiah ke atas. Sementara untuk produk dengan kualitas normal dari Pelem Ukelel dihargai hanya 2 juta rupiah. Harga yang ditawarkan ada yang ratusan sampai jutaan, tergantung model dan bahan yang diminta si pelanggan.
Pelem Ukulele mempunyai web untuk pemasaran, bisa dilihat di pelemukulele.com. Semua informasi tentang Pelem Ukulele dari macam-macam ukulele, sound, sampai spesifikasi tersedia di web tersebut. Para calon pembeli juga bisa lihat video review dari ukulele hasil produksi Pelem Ukulele di we tersebut. Tidak hanya web, Pelem Ukulele juga memanfaatkan sosial media, salah satunya adalah instagram dengan username @pelemukulele. Tersedia kontak yang bisa diubungi untuk pemesanan.
10 tahun ke depan Pelem Ukulele bisa berproduksi secara massal, berpabrik dan tetap melayani pecinta dan penikmat ukulele. Pelem Ukulele akan tetap berkarya, dan menjadikan Pelem Ukulele sebagai parameter ukulele di Indonesia.
Dua pemuda ini mengajarkan kita untuk kreatif, tekun, dan tidak takut untuk mencoba hal baru. Pemikiran mereka bisa menjadikan Pelem Ukulele salah satu produk yang diakui dunia. Meskipun sudah diposisi ini, mereka tetap rendah hati untuk bereksplorasi. Dari sebuah hobi menjadi bisnis yang menguntungkan. Siapa sangka dua anak desa sekarang memiliki penghasilan kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H