Mohon tunggu...
Median Editya
Median Editya Mohon Tunggu... lainnya -

penyuka beladiri dan sastra. calon guru teknik yang dicemplungin NASIB ke dunia perbankan..well, life always have a twisting plot rite ?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kaleidoskop 2010 : Tahun Penuh Bencana di Indonesia

1 Januari 2011   11:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:04 4458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2010 adalah tahun penuh bencana alam bagi Indonesia. Beragam bencana alam baik besar maupun kecil terjadi di beragam tempat. Bencana yang mendatangkan beragam kerugian baik moril maupun materiil bagi segenap kalangan. Masih segar dalam ingatan kita semua bagaimana wasior dilanda banjir bandang, bagaimana tsunami meluluh lantakkan kepulauan mentawai, bagaimana merapi menumpahkan kemarahannya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Menarik untuk membuka kembali lembaran-lembaran peristiwa bencana alam yang terjadi sepanjang tahun 2010 sebelum kita menyongsong tahun yang baru. [caption id="attachment_82791" align="alignleft" width="300" caption="gambar diolah dan dikombinasi dari beragam sumber (antara, maharmahardika.com dan lain-lain)"][/caption] Kaleidoskop Bencana Alam Indonesia

Pada bulan Januari ada angin puting beliung yang menerjang wilayah kecamatan Kemusu dan kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Kerugian materiil yang tercatat mencapai Rp. 222.845.000. Selain itu tanah longsor datang menyapa Desa Sampora dan Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa namun 41 rumah di Desa Sampora dan 12 rumah di Desa Cikidang mengalami kerusakan karenanya.

Namun tidak demikian dengan longsor yang terjadi pada bulan februari di Tebing Gunung Tilu, Ciwidey. Korban tewas mencapai 44 orang dan kerugian materiil karena menghancurkan puluhan rumah dan bangunan di perkebunan teh desa Tenjolaya mencapai 6 miliar.

Galodo (Banjir Bandang) dan longsor juga menimpa wilayah Sumatra barat di bulan maret. Tepatnya di Solok, Sago Lareh Halaban dan lembah anai. Menyebabkan terisolasinya 1500 warga, kerusakan materiil pada bangunan dan rumah-rumah warga, bahkan sampai menutup jalan raya bukit tinggi-pariaman.

Meteor pun mampir pada bulan april dan mei. Tiga rumah di malakasari, duren sawit Jakarta Timur rusak berat. Tidak ada korban jiwa baik untuk peristiwa jatuhnya meteor yang terjadi di Pegunungan Wawo, Nusa Tenggara Timur ataupun yang ada di Jakarta.

Juni, gempa berkekuatan 6,3 skala richter melanda tasikmalaya. Getarannya bahkan mencapai Bandung dan Yogyakarta. Oktober banjir menerpa wasior yang menyebabkan korban tewas, ratusan orang hilang serta ribuan orang luka berat maupun ringan,. Masih pada bulan oktober, terjadi gempa yang mengakibatkan tsunami di Sumatra barat dan kepulauan mentawai. Data BNPB mencatat sebanyak 509 orang meninggal, luka berat dan ringan 24 orang, 21 orang hilang, dan sebanyak 11.425 orang mengungsi. Belum lama berselang merapi memuntahkan awan panasnya dan merenggut nyawa warga bahkan juru kunci merapi, mbah maridjan itu sendiri. Memasuki awal bulan November gunung merapi mengeluarkan letusan yang merenggut puluhan nyawa bahkan abu letusannya mencapai wilayah bandung, Jawa Barat.

Rangkaian peristiwa diatas hanyalah sedikit rangkuman dari beragam peristiwa bencana alam lainnya di indonesia. Namun tak bisa dipungkiri bahwabencana alam banjir dan tanah longsor sangatlah mendominasi.

Penanggulangan, peminimalisiran korban, serta penyaluran bantuan. Tiga serangkai yang belum maksimal.

Selain pemanasan global, ulah tangan-tangan jahil juga menjadi alasan utama semakin sering bencana alam untuk “singgah” di Ibu pertiwi tercinta. Diperlukan koordinasi matang dan upaya nyata beragam pihak untuk mencegah bencana alam. Kalaupun tak bisa dicegah peminimalisiran korban dengan secepatnya menyalurkan bantuan adalah hal mutlak untuk dilakukan.

Masyarakat terutama di daerah-daerah yang rawan bencana alam mulai membentuk Taruna Siaga Bencana (TAGANA). Tagana bisa membantu dalam proses evakuasi atau hal-hal lainnya bahkan termasuk dalam melakukan pemeliharaan peralatan peringatan dini bencana. Selain elemen masyarakat, TNI pun mulai bekerja sama dan mengoperasikan multipurpose vehicle car (car rescue satgassus) untuk berpartisipasi secara maksimal dan efisien pada saat bencana. Pengoperasian kendaraan tersebut sangat membantu karena bisa digunakan di segala medan dan memiliki beragam peralatan mulai dari generator set, oxygen bottle, impact drill, rubber boat dan lainnya yang notabene sangat diperlukan.

Namun selain masyarakat, TNI dan beragam elemen lainnya. Pemerintah tetaplah memegang peranan utama terutama untuk menginstruksikanpenanggulangan, peminimalisiran korban, serta penyaluran bantuan. Sudah waktunya pemerintah memulai pembangunan berbasis mitigasi bencana. Pemerintah juga harus memiliki skema ajeg dalam pendistribusian bantuan dan transparansi dalam penyaluran. Sayangnya hal tersebut belumlah terlihat secara aplikatif sehingga masih hanya bersifat wacana belaka. Pemerintah sering kali gagap tanggap, tidak melakukan penyaluran bantuan secara merata bahkan menyalurkan bantuan yang sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak yang ada di lokasi bencana.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan “sejarah”-nya. Tapi bagi saya jauh lebih besar dan hebat kalau bisa tidak melupakan sejarah (peristiwa di waktu yang lampau) dan juga mampu menjadikan hal tersebut sebagai acuan untuk lebih baik ke depannya. Maka mari kita tinggalkan tahun 2010. Analisa kejadian bencana yang lalu, lakukan evaluasi apa saja yang telah dilakukan kemudian ambil esensi kebaikannya demi beragam perbaikan di tahun 2011 yang lebih cerah.

[caption id="attachment_82792" align="aligncenter" width="300" caption="Happy New Year Semua! smga indonesia di tahun 2011 semakin baik dan semakin kondusif situasinya..amiin"]

1293881081303092886
1293881081303092886
[/caption]

Salam,

Median

——————————————————

bagi yang aktif juga di FB kalau berminat bisa join ke dua pages berikut ini :

FBI (Forum Buku Indonesia)

MUI (Menulis Untuk Indonesia)

P.S: Tulisan ini Repost dari tulisan lama (berjudul dan di kanal yang sama) karena ternyata tidak terbaca sama sekali (entahlah karena error input atau apa)..butuh diedit ulang dan di republish lagi (dan itulah yg saya lakukan..termasuk ke tulisan yang diblog old and new dengan Judul Langkanya "Privasi dan Rahasia" di Dunia Maya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun