Mohon tunggu...
Median Editya
Median Editya Mohon Tunggu... lainnya -

penyuka beladiri dan sastra. calon guru teknik yang dicemplungin NASIB ke dunia perbankan..well, life always have a twisting plot rite ?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harga DEMOKRASI!

31 Oktober 2010   03:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oi, ternyata yang namanya demokrasi itu enak yah. Semuanya bebas bersuara, berkomentar apa yang ada seenak jidatnya. Mau kritik, mau hujatan, mau curhat, apapun bisatak ada larangan. Amboi benar-benar yang namanya demokrasi itu enak.

Tapi kenapasemakin banyak yang “berkicau” Negara ini semakin ramai oleh pertikaian dan kemarahan? Dulu zaman the “smiling” general mana ada yang berani asal kicau, tinggal disenyumin dikit oleh sang jenderal maka semuanya diem tanpa kecuali. Keadaan tenang, tertib, Negara juga disegani oleh Negara lainnya.

Sekarang semuanya bebas kok. TV ngeberitain berita asal-asalan monggo (lah pasti ditonton ini ma orang-orang, alasan doang bilang acara gak mutu tapi tetap aja mereka mantengin tipi dirumahnya), Koran beritain gossip sudah biasa (perkara benar salah itu nanti saja), Pejabat asal ngomong seenaknya suka-suka mereka itu kan hak asasi berbicara (mau komentar apa juga terserah, lah DEMOKRASI!), masyarakat pun juga gak mau kalah dong dalam menghujat, kritik atau “kicauan” lainnya. Jadi apa HAK salah satu pihak melarang pihak lainnya berbicara sesuka mereka? INI DEMOKRASI! Perkara bising, berita simpang siur, yang sana marah yang sini misuh-misuh itu semua sudah satu paket harga yang harus dibayar atas agungnya DEMOKRASI.

Ah kalau begini saya pribadi mending milih keadaan dlu, disaat orang semua gak berani untuk asal ngomong seenak jidatnya karen "disenyumin" sang jendral dari ibukota. Buat apa demokrasi kalau yang ada hanya hujat-hujatan, kritik-kritikan, mahasiswa semakin beringas DEMO-nya, masyarakat semakin mengurut dada tak tau lagi apa yang harus dipercaya. Inikah HARGA DEMOKRASI? Oh tuhan, ternyata DEMOKRASI ini mahal sekali…

Salam,

Median

p.s:postingan alakadar pengusir stress dikala deadline TA skripsi didepan mata..hix...

———————————

bagi yang aktif juga di FB kalau berminat bisa join ke dua pages berikut ini :

FBI (Forum Buku Indonesia)

MUI (Menulis Untuk Indonesia)

bisa juga melihat tulisan-tulisan menarik berikut ini

@diyah novita rini Banyak yang Haji Belum Tau Agama Tapi Banyak yang Tau Agama Belum Haji

@astoko datu mauku jangan pakai pindah agama

@sunan alfarisi Hapus universitas jurusan pertanian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun