Mohon tunggu...
Median Editya
Median Editya Mohon Tunggu... lainnya -

penyuka beladiri dan sastra. calon guru teknik yang dicemplungin NASIB ke dunia perbankan..well, life always have a twisting plot rite ?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tau Apa Anda Tentang Geng Motor?

8 Oktober 2010   22:30 Diperbarui: 4 April 2017   17:26 11866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GBR adalah geng motor paling bontot yang didirikan serta beranggotakan anak-anak SMP. Walaupun paling bontot dan anggotanya kebanyakan SMP brutalnya sama saja dengan geng lainnya. GBR menguasai sepanjang jalan sunda, sumatera dan sekitarnya. GBR merupakan geng yang paling lambat pertumbuhannya karena memang terdiri dari anak-anak SMP yang memiliki hobi balapan dimalam hari.

[caption id="attachment_283366" align="aligncenter" width="284" caption="GBR (diunduh dari friendster)"][/caption]

Pola Perekrutan Anggota

Masing-masing geng motor memiliki cara sendiri dalam membina kemampuan dan keberanian anggotanya. Minuman, seks, obat-obatan adalah hal biasa bagi anggota geng motor. Selain itu penggemblengan biasa dilakukan di tempat-tempat tertentu (masing-masing geng memiliki tempat favoritnya) semisal lembang atau tempat lainnya dimana anggota harus melakukan serangkaian aktivitas fisik yang brutal termasuk duel sampai lawan tidak berkutik antar anggotanya.

[caption id="attachment_283368" align="aligncenter" width="300" caption="adegan saat ospekan (diunduh dari detik.com)"][/caption]

Selain itu, setelah rangkaian aktivitas fisik dalam ospek biasanya masih ada satu tambahan tes lagi. Tiap anggota diharuskan untuk menuruni jalan atau balapan dengan sepeda motor tanpa rem. Murni mengandalkan kenekatan dan skill memainkan persneling kendaraan. Latihan semacam inilah yang membuat para anggota terlatih melakukan aksi kejahatan, perampasan, penyerangan dan perampokan (termasuk kabur dari kejaran aparat).

Bagaimana geng-geng motor ini bisa mendapatkan anggotanya? Simpel sebenarnya, mereka cukup mendatangi sekolah-sekolah basis asal mereka. Senior sering kali tinggal “mencomot” anak sekolah baru yang mereka temui dan membawanya untuk mengikuti serangkaian kegiatan sebagaimana yang dialami oleh Tio, salah satu anak bapak kos penulis dahulu.

Sabtu sepulang sekolah, sebutlah Tio, tidak pulang kerumah. Minggu sore baru pulang dengan muka lusuh dan mengaku menginap dirumah temannya. Setelah didesak oleh bapak dan ibu dia akhirnya Tio mengaku dibawa ikut ke Garut mengikuti serangkaian kegiatan geng motor. Tio pun ikut saja karena ajakan itu disertai ancaman akan dibuat sengsara disekolah kalau tidak mau ikut serta. Pola seperti inilah yang membuat banyak anak usia sekolah nurut dan akhirnya menjadi anggota geng motor.

Untuk keluar dari keanggotaan geng motor bukanlah perkara mudah. Bahkan ada yang mengharuskan anggotanya memotong jari kelingking apabila ingin keluar dari keanggotaan gengnya. Hal ini belum termasuk ancaman, teror dan beragam hal lainnya yang menyurutkan mental walau banyak juga yang tak mau keluar karena sudah terlanjur keenakan dengan beragam kegiatannya.

Penyerangan Terhadap masyarakat?

Sebenarnya hal ini terjadi bukan hanya karena pertikaian antara sesama geng. Adanya perintah dari senior atau komandan adalah salah satu alasan lainnya sehingga anggota geng menyerang masyarakat biasa. Dan hal ini belum termasuk hasutan, pengaruh minuman, dan yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun