Tips sukses ini saya tujukan untuk guru yang berstatus Bujang dan masih Lajang. Khususnya yang mengajar disekolah tingkat atas (SMA,SMK, MA) Tulisan ini setengahnya adalah pengalaman pribadi dan setengahnya lagi berdasarkan survei kecil-kecilan, dan sebagian lagi melihat langsung fakta di lapangan.
Berikut beberapa Tips.
Pertama : Jangan pernah pacaran dengan Siswa
Agak aneh ya?? Apa Ada?? Ya ada dong..
Mengajar di sekolah atas merupakan tantangan tersendiri khususnya bagi guru bujang dan guru lajang. Kenapa? Karena secara usia, siswa dengan guru yang baru tamat kuliah dan langsung mengajar bedanya antara empat sampai lima tahun. Perbedaan umur yang tidak begitu jauh ini membuat siswa dan gurunya cepat nyambung dan siswa merasa dekat jika sedang berinteraksi. Di sinilah letak tantangannya. Seorang guru Bujang dan Lajang harus pandai-pandai menjaga jarak, namun tidak terkesan menjauh dari siswanya. Terlalu menjaga image juga akan dicap guru sombong dan akan dijauhi oleh siswa.
Tak bisa juga dipungkiri perbedaan umur yang tidak jauh, dan melihat kedewasaan siswa kadang menimbulkan benih-benih rasa suka terhadap siswa. Begitu juga dengan siswa, bahkan ada yang secara terang-terangan mengutarakan perasaan kepada gurunya. Apalagi jika sang guru berwajah tampan atau cantik, ditunjang dengan skill tertentu, seperti jago memainkan alat musik atau mahir dalam bidang olahraga, maka sangat normal jika siswanya kesengsem sama sang guru. Lantas apa tindakan yang harus dilakukan oleh guru bersangkutan? Tempatkan diri pada posisi seorang guru, sadari bahwa mereka adalah anak-anak kita. Bagaimana jika rasa senang itu terus saja ada? Jangan diperlihatkan secara terang-terangan dan tunggu aja sampai dia tamat. Dan ini ada juga yang terjadi lo..
Pertanyaanya kenapa tidak boleh pacaran dengan siswa?
Jika seorang guru berpacaran dengan siswa, bagaimana sang guru akan memberi nasehat kepada siswanya? Kalian jangan pacaran, atau pacaran itu akan mengganggu pelajaran kalian, atau pacaran itu jika tidak bisa mengontrol akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Padahal si guru sendiri berpacaran.
Selain itu teman-teman siswa yang dipacari oleh si guru tidak akan respec kepada guru yang pacara itu, disamping itu pemberian nilai bisa jadi tidak lagi objektif, masa pacarnya si guru dapat nilai kecil.. hehe
Kedua : Harus Tegas Sejak Hari Pertama Mulai Mengajar
Tegas beda jauh dengan bengis atau istilah sekolahannya untuk guru bengis disebut killer..ngeri kali ya dengernya. Keberhasilan dalam hari pertama mengajar adalah awal kesuksesan pada hari-hari berikutnya. Jika gagal? Agak sulit memperbaikinya, perlu usaha keras lagi. Kok begitu? Begitu jam istirahat maka siswa akan bercerita kepada teman temannya di kelas sebelah, guru baru itu ngajarnya sip, atau siswa akan komentar, lucu ya guru baru tadi, ngajarnya kok gitu amat kayak gimana gitu..
Hari pertama merupakan hari mendebarkan bagi guru baru. Sebenarnya dihari pertama sudah dapat diketahui oleh guru yang bersangkutan gagal apa sukseskah dia saat hari pertama tersebut. Lalu apa ukuran kesuksesan itu? hal pertama mampu menguasai situasi kelas, jika situasi telah dikuasai, maka seberapa besar ketertarikan siswa terhadap apa yang disampaikan. Menurut saya itu dua hal pokok penentu keberhasilan, jika sebaliknya? Ya gitu deh..
Ketiga : Harus Mengerti Teknologi dan Bahasanya
Sekarang eranya tekhnologi. Android, Gadget, hampir semua siswa menengah atas punya, dan mereka sangat piawai menggunakanya, siswa mempunyai ketertarikan yang lebih besar terhadap teknologi dibanding gurunya sendiri. Teknologi tersebut membuat mereka leluasa menjangkau dunia. Dunia apa saja. Jika seorang guru gagap teknologi maka bersiaplah bingung dengan bahasa yang mereka gunakan. Bahasa mereka “Nggak Gaul” jika si guru tidak mengerti bahasa mereka.
Suatu hari pernah siswa saya bilang ke saya. Ah bapak nggak gaul. Lha kenapa? Jawab saya. Tu foto profil Facebook bapak gak diganti-ganti, jarang update status, jarang upload photo.. Haaaah???? Jadi ukuran gaul bagi sebagian siswa harus sering ganti foto profil, harus sering update status dan harus sering upload foto..
Nah ini aja tips dari saya. Moga manfaat. Jika Ingin ditambah monggo ditambah, pengin dikurangi juga gak apa-apa. Selamat Hari Guru.
Salam Dari Negeri Bawah Bukit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H