Jiwa yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka itu sendiri. Pramuka adalah sikap dari cerminan Dasa Darma.
Tiga tahun lalu saya berkenalan dengan Pramuka, maka pramuka telah mengenalkanku dengan dasa darma. Sesungguhnya segala sendi kehidupan, baik untuk pribadi, bermasyarakat dan bernegara telah terhimpun dalam butir-butir dasa darma.
Takwa pada tuhan yang maha esa adalah pondasi, manifestasi dari rasa syukur yang mesti terpatri dalam setiap jiwa orang yang mampunyai agama.
Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia. Bukankah ini salah satu bentuk hubungan yang sangat harmonis? Tidak hutan akan ditebang, tidak lahan akan dibakar, tidak sungai akan tercemar jika sudah tertanam jiwa cinta alam. Maka duniapun akan damai jika kasih sayang antar sesama terpelihara dalam bingkai toleransi.
Patriot yang sopan dan Kesatria, Patriotisme harus terpatri dalam setiap jiwa yang mempunyai rasa memiliki terhadap tanah air yang dia cintai dengan mengedepankan jiwa seorang kesatria, bukan jiwa pengecut yang mudah takut.
Patuh dan suka bermusyawarah. Bukankah dalam ajaran agama telah disampaikan, patuhlah kamu kepada sang pencipta, Nabi dan kepada pemimpinmu? Dan musyawarhkanlah segala urusan agar didapat solusi yang tepat?
Rela menolong dan tabah. Sebagai mahluk sosial maka dapat dipastikan bahwa manusia membutuhkan bantuan dari orang lain, maka saling tolonglah dalam hal kebaikan. Dan tetap serta kuat hati dalam setiap cobaan dan godaan.
Rajin, trampil dan gembira. Rajin modal utama dalam kesuksesan, trampil modal utama mendayagunakan, dan bergembira modal utama menghadapi ketegangan.
Hemat, cermat dan bersahaja. Tuhan membenci orang orang yang berlebihan, selalu memperhitungkan dengan cermat segala tindak dan laku yang akan dilakukan agar mendapatkan hasil yang diinginkan, maka bersikap biasalah agar tidak menyinggung perasaan.
Disiplin, berani dan setia. Jika selalu mematuhi aturan sudah menjadi watak? Berani terpatri dalam jiwa? Serta setia menjadi pendamping kehidupan? Bukankah ini satu kesempurnaan?
Bertanggung Jawab dan dapat dipercaya. Jangan kau lari dari tanggung jawabmu, Jangan pula kau lempar tanggung jawabmu ke orang lain. Jika itu perbuatanmu, maka itu juga tanggung jawabmu. Kau sia-siakan kepercayaan seseorang maka sesungguhnya kau telah menyengsarakan dirimu sendiri.