Kamis (15/08/24) SMA Wachid Hasyim 2 Taman adakan penutupan P17ULASAN atau biasa disebut pitulasan. Yakni perlombaan serta kegiatan yang bertujuan memeriahkan kemerdekaan indonesia. Kegiatan ini yang telah dibuka pada Senin (12/08/24).
 Dibuka pada pukul 08.50 WIB, kegiatan ini diawali dengan perlombaan roket air yang dikhususkan untuk kelas 10. Dan dilanjut dengan perlombaan kapal otok-otok untuk kelas 11 dan 12 SMA Wachid Hasyim 2 Taman.
Perlombaan ini merupakan salah satu agenda bahagia belajar yang juga mengasah kreativitas siswa-siswi SMA Wachid Hasyim 2 Taman. Dimana perlombaan ini mewajibkan para siswa-siswi untuk membuat roket air dan kapal otok-otok secara berkelompok.
Pembuatan roket air dan kapal otok-otok ini menggunakan sistem pembagian kelompok. Dimana setiap kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing 3-4 anggota perkelompok. Tugas tiap kelompok adalah sama, yakni membuat roket air dan kapal otok-otok. Hasil dari semua pekerjaan siswa-siswi selanjutnya di uji coba, lalu dipilih 3 perwakilan roket air dan kapal otok-otok tiap kelompoknya untuk dilombakan dengan kelas-kelas lainnya.
Pembuatan roket air dan kapal otok-otok ini termasuk unik. Pembuatan dua jenis benda tersebut menggunakan rumus fisika untuk menggerakkan kedua benda tersebut. Kecepatan roket air sesuai dengan tekanan udara dari pompa yang diberikan ke botol yang digunakan sebagai bahan utama roket air tersebut.
Sedangkan untuk kapal otok-otok, kecepatannya sesuai dengan knalpot atau alat penggeraknya. Alat penggerak dari kapal otok-otok ini sendiri menggunakan api dan air yang dididihkan. Air yang mendidih dan mengeluarkan uap air dijadikan tenaga gerak untuk kapal agar dapat bergerak dengan cepat.
Para siswa-siswi yang membuat salah satu dari keduanya, baik roket air dan kapal otok-otok mengaku memiliki kendala. Baik kendala dalam saat pembuatan, ataupun dalam saat perlombaan.
Pada pembuatan roket air, kesulitan yang mereka dapat adalah dalam perakitan,serta perekatan tutup botol agar tidak bocor dan dapat menerima pompaan udara dengan baik. Sedangkan pada saat perlombaan, kesulitan yang mereka dapat adalah saat memompa udara masuk ke dalam botol. Pompaan yang kurang keras dapat menyebabkan tekanan saat meluncurkan roket juga rendah, dan berakibat pada rendahnya luncurnya roket.
Berbeda dengan roket air, kapal otok-otok memiliki tingkat kesulitan yang lebih rumit. Hal ini dikarenakan pembuatan kapal otok-otok memerlukan tahap yang lama, serta mekanisme ilmu fisika yang berbeda dari roket air, yakni menggunakan ilmu fisika kalor menjadi gerak. Mulai dari pensketsaan, serta perakitan badan kapalnya. Para siswa-siswi juga mengaku mengalami beberapa kali kegagalan. Mulai dari kebocoran badan kapal, hingga kebocoran pada knalpot kapal. Rumitnya mekanisme knalpot kapal juga menjadi salah satu alasan kendala dalam pembuatan kapal otok-otok.
Mekanisme pelaksanaan lomba roket air dan kapal otok-otok adalah dengan mengambil 3 perwakilan tiap kelas. Tiga perwakilan tersebut akan ikut 3 ronde, dengan melawan 2 kelas lainnya. Setiap ronde akan diambil satu terjauh. Lalu masuk ke babak semi final, dan dicari 4 terjauh. Lalu 4 tersebut akan difinalkan, dan diambil pemenangnya.
Pada finalisasi yang diadakan pada kamis, telah ditemukan pemenang-pemenang dari perlombaan roket air dan kapal otok-otok. Diantara lain pemenang lomba roket air adalah;
1.Juara 1 XE-12
2.Juara 2 XE-5
3.Juara 3 XE-6
Sedangkan untuk juara lomba kapal otok-otok dibagi menjadi 6 juara, dengan rincian pemenang sebagai berikut;;
1.Juara 1 XI-F12
2.Juara 2 XII-F3.3
3.Juara 3 XI-F6
4.Juara harapan 1 XI-F11
5.Juara harapan 2 XII-F3.2
6.Juara harapan 3 XII-F10
Dibalik banyaknya kendala yang dihadapi siswa-siswi, kegiatan ini memberikan banyak dampak positif. Baik dalam kebersamaan kelompok, kerja sama dalam kelompok, kreativitas, dan juga pemecahan masalah untuk menyelesaika suatu masalah.
Tim Jurnalistik-Nadya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H