Tak hanya wawasan baru yang didapat, kesan bermakna dan menginspirasi dari kehidupan dan kultur pendidikan di Jepang begitu terlekat. Dan bagi Munali, sayang sekiranya terlewatkan begitu saja, hingga banyak yang diabadikan dalam beberapa catatan dan kisah perjalanan.
Melalui bukunya berjudul 'Passionate of Himejijon', penggalan kecil pengalaman dan dunia yang ada di Jepang setidaknya bisa dihadirkan melalui literatur yang ditulis Munali. Catatan hasil dokumentasinya dalam buku ini pun menjadi penanda, bahwa SMK Mutu juga bisa menembus ruang lain, dan setidaknya mewujudkan mimpi bisa mensejajarkan diri dengan pendidikan internasional.
Beberapa tahun berselang, tercatat sejumlah siswa yang juga berkesempatan mengikuti jejak sang guru. Nurul Faiza misalnya, adalah salah satu alumni yang pernah mengalami kehidupan dan kultur budaya di Jepang. Ia dapat banyak pengalaman menantang, belajar apapun di negeri ini, selama bermukim di sana sekitar 6 bulan pada 2017 silam.
Keberadaan Faiza pun cukup penting dalam berbagai aktivitas yang diikutinya. Lulus SMK Mutu, ia memang lebih memilih melanjutkan kuliah di UM. Pengalamannya dalam pertukaran pelajar internasional di Jepang banyak memberinya pemahaman pada kehidupan sosial yang multikultural.
Bergabung dalam program sebuah NGO, Garuda Nusa Youth Academy, Faiza kini punya tantangan lebih bermakna, meski hanya di lingkup dalam negeri. Ia harus mampu menjalani proyek sosial sebagai relawan atau aktivis, dalam keberagaman sosial dimana pun ia berada. Ia adalah generasi muda pilihan, bersama sejumlah aktivis kampus dan sekolah lain se Indonesia, bahkan negara tetangga.
Pengalaman tinggal di Jepang, juga ada beberapa nama siswa lainnya, seperti Reyhan Lysander yang berkesempatan kuliah di Aoyama School of Japanese Ryugakusei. Selain dia, juga tercatat alumni SMK Mutu lain, yakni Nova Andryansah dan Roni Dwi Andreas. Lepas dari kuliahnya di Jepang, mereka kini kembali ke Tanah Air dan bekerja dan menjalani karir profesionalnya.
Selain Jepang, alumni SMK Muhammadiyah 7 juga sudah pernah merasakan kuliah di Perancis. Kegiatan berorientasi pendidikan internasional lain juga pernah beberapa kali dialami pelajar SMK Mutu. Seperti dengan Amerika, dengan program magang dan sister school untuk sejumlah mahasiswanya.Â
Singkatnya, pelajar SMK Mutu dan Jepang selalu punya kisah pengalaman dari waktu ke waktu. Bagi mereka, belajar dan meretas jalan sukses bermula dari Jepang adalah harapan, serta merupakan kesempatan yang bisa diwujudkan. Jepang bukan lah mimpi! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H