SATU model produk masker 3D Premium dikenalkan secara online. Selain untuk kesehatan, dalam konsep pemasarannya masker ini disebut punya sejumlah kelebihan, sehingga ada nilai plus sebagai bisnis yang prospektif.
Produk ini hanyalah konsep bisnis model canvas yang dibuat peserta, lalu dipresentasikan melalui promisi digital marketing. Dan, ini dilakukan saat pelatihan digital marketing ini diikuti sejumlah guru SMKN 1 Turen Kabupaten Malang, pekan lalu.Â
Inisiatif ini merupakan upaya upgrading kemampuan bidang digital marketing. Selama tiga hari, workshop digital marketing ini banyak diikuti para guru produktif keahlian Bisnis dan Daring Pemasaran (BDR).
Karuan saja, berkembangnya tren pasar dan kebutuhan konsumen, mau tak mau harus disikapi dunia usaha. Dalam digital marketing, apa yang dibutuhkan konsumen tetap harus dijawab dan dipenuhi dengan cara pemasaran yang memuaskan.
Nah, perkembangan ini pula yang coba diadaptasi dalam penguatan kompetensi yang diberikan di pendidikan vokasi (SMK). Khususnya, yang menyangkut pemasaran produk/jasa memanfaatkan teknologi digitalisasi.Â
Kepala program BDR SMKN 1 Turen, Laeli Qodriyah mengungkapkan, upgrade kompetensi digital marketing dibutuhkan mengingat hal ini sudah diterapkan di banyak IDUKA (Industri, Dunia Usaha dan Kerja).
Konsultan dan praktisi bisnis, Suryo Hadi W. Prabowo MBA, menjadi fasiltator pelatihan digital marketing ini. Ia banyak memberikan contoh dan praktek membuat model pemasaran online yang menarik. Banyak yang didapatkan dari upgrading digital marketing yang diikuti.Â
Selain pengetahuan produk dan bagaimana bisnis model canvas, dalam digital marketing mensyaratkan pemasaran secara daring, termasuk evaluasi dan perubahan konsepnya.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penguasaan digital marketing? Digital marketing harus bisa menjembatani komunikasi dan menjawab kebutuhan konsumen. Terlebih lagi untuk produk yang dipasarkan secara online di marketplace, hal ini sangat penting mengingat antara penjual dan pembeli tidak bertemu langsung saat bertransaksi.
Sejumlah konsep bisnis model canvas harus dibuat terlebih dahulu sebelum dikenalkan melalui digital marketing. Agar menarik konsumen, maka produk yang dipasarkan harus diperkuat konten atau narasi product knowledge, juga dilengkapi akun-akun bisnis untuk memudahkan pelayanan bagi calon konsumen.
Dikatakan Laeli, produk yang dipasarkan secara online harus tetap dievaluasi, dan diubah konsepnya sesuai kebutuhan konsumen. "Ada konsumen lama dan baru, dan sebisa mungkin semuanya mau repeat order dengan marketing yang bagus," jelasnya.
Selain menguatkan kompetensi, penguasaan digital marketing juga penting bagi program keahlian lain. Apalagi, ada materi kewirausahaan yang harus diberikan pada semua siswa. SMKN 1 Turen ini juga punya teaching factory dan edutel (hotel sekolah), yang juga perlu mendapatkan branding agar bisa lebih menarik masyarakat luas.
Digital marketing, juga menjadi penguatan kompetensi yang menjawab perluasan spektrum keahlian pemasaran di pendidikan vokasi. Yakni, yang awalnya hanya pemasaran konvensional, kini lebih dikembangkan dengan bisnis daring yang banyak menerapkan digitalisasi. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H