Wisuda sejatinya diikuti 238 siswa-siswi kelas 9 dari 8 rombel. Akan tetapi, yang diminta ke sekolah satu kelas hanya diwakili 1 siswa 1 dan orang tua, jadi ada 8 siswa dan 8 orang tua yg ikut langsung. Sisanya, bisa mengikuti dari rumah secara virtual yang juga didampingi orang tuanya masing-masing.
Secara khusus, Kepala SMPN 1 Kasembon, Sriyono, berpesan pada lulusan harus bersemangat melanjutkan sekolah jenjang berikutnya, dan tidak cepat menikah dini dan akhirnya putus sekolah.
"Walaupun daerah Kasembon jauh dari SMA atau SMK Negeri, maka tetap harus melanjutkan sekolah, agar bisa meraih apa yang dicita-citakan kelak. Di masa pandemi, kalian juga tetap harus menjadi pelopor untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," harap Sriyono.
Saat wisuda ini, tarian Bapang juga ditampilkan untuk menghibur undangan, yang dibawakan Mia Ayu Swastika, siswi kelas 8. Sejumlah siswa berprestasi juga mendapatkan piagam penghargaan dari sekolah, sebagai bentuk motivasi atas kemampuan terbaik yang sudah diraihnya.
SMPN 1 Kasembon sendiri merupakan SMPN yang berada di wilayah paling ujung barat perbatasan Kabupaten Malang. Mayoritas siswanya didominasi dari keluarga dengan mata pencaharian bertani dan tinggal di daerah pedesaan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H