Terlebih, yang orang tua sendiri yang sudah sangat renta, atau bahkan dalam kondisi sulit berjalan, maka kita tetap wajib bersilaturahmi dan sungkem (meminta maaf) langsung. Ketika sedang sakit, tidak harus semua anggota keluarga kita mendatanginya, karena memang beresiko sebagai komorbid Covid-19 saat masa pandemi.
Untuk keluarga besar, juga menjadi rentan saat silaturahmi. Upayakan kedatangan semua kerabat bergiliran dan terbatas jumlahnya, agar tidak terjadi kerumunan terlalu banyak.
Hadirkan Momen secara Virtual
Silaturahmi masa pandemi, bisa jadi tidak bisa diikuti semua anggota keluarga, terlebih yang masih cucu atau bahkan cicit. Jika ini harus terjadi, maka sebisa mungkin tetap menghadirkan momen silaturahmi pada orang tua kepada semua anggota keluarga yang paling muda sekalipun. Ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan konten digital secara virtual.
Silaturahmi virtual ini bisa dilakukan real time, atau mungkin setelah usai atau bahkan sebelumnya. Untuk yang virtual langsung, bisa cukup dengan merekam video momen silaturahmi yang berlangsung. Fokusnya tetap pada aktivitas sungkem, adab dan kebiasaan baik keluarga, terlebih pada orang tua atau yang dituakan.
Momen silaturahmi virtual yang diambil utuh, maka lebih pas dihadirkan atau diunggah setelah acara. Sementara, jika dilakukan sebelumnya, maka bisa dipilih dokumen atau file-file foto lebaran tahun-tahun sebelumnya. Format slide atau sekuel foto lebih baik karena tidak membosankan.
Usahakan pilih foto-foto best moment yang menampakkan orang tua dan seluruh kerabat dari masa ke masa. Harapannya, anggota keluarga paling kecil pun akan mengenali semua kerabat dan sanak saudaranya.
Yang dilakukan Luqman Hakim dan Nadiyatul Adabiyah misalnya, sengaja membuat konten video berisi slide foto-foto menarik yang juga memunculkan keluarga. Video ini sejatinya momen pernikahan pasangan muda yang belum lama menikah ini. Akan tetapi, video ini dikontekstualisasikan dengan ucapan menunaikan dan doa puasa ramadan.
Kebetulan, mereka memang harus jauh terpisah dengan keluarga inti karena tempat kerja. Dan, silaturahmi lebaran tahun ini belum tentu bisa dinikmati bersama semua kerabat dan anggota keluarga lainnya.
Cara ini lebih praktis, terlebih jika semua anggota keluarga hingga paling kecil tergabung dalam grup messenger, seperti whatsapp atau telegram. Tentunya, ini dilakukan untuk bisa menguatkan ikatan batin dan menjaga silaturahmi, agar tetap selalu terjalin. Akan lebih baik jika punya akun medsos keluarga, maka bisa diulik sewaktu-waktu oleh semua. Memang, butuh perangkat gadget android yang memadai untuk bisa melihatnya.
Akan tetapi juga, dalam menghadirkan momen silaturahmi secara tak langsung ini, hindari memilih konten video atau slide foto yang kurang pas, yang akhirnya justru bisa memunculkan hal kurang baik bagi semua keluarga dan kerabat.
Misalnya saja, foto atau rekaman video yang menampakkan kontras, baik gaya pakaian atau cara makan, perlu diperhatikan betul. Jangan sampai konten yang dibuat dan disebar justru menyinggung, atau kurang membuat nyaman salah satu anggota keluarga.