Selain air legen sebagai menu minuman buka puasa, suasana ramadan di kampung halaman yang cukup berkesan adalah tarawih di surau. Di kampung, siar Islam melalui kuliah kiai saat tarawih juga jadi kegiatan rutin. Kuliah ini berganti-ganti dibawakan penceramah yang biasanya sekaligus sebagai imam salat.Â
Tiap imam memang punya kekhasan dan gaya berbeda-beda. Ada satu yang mengesankan, yakni kiai dengan banyolan khasnya saat berceramah tanpa harus menghilangkan substansi dan pesan-pesan tema kajian.Â
Kiai ini pun kerap menjadi daya tarik tersendiri sebelum jamaah memutuskan memilih salat tarawih dimana. Maklum saja, jumlah surau di Desa Sedayulawas jumlahnya cukup banyak.Â
Bagi yang tidak terbiasa, atau memang dalam kondisi tubuh kurang bagus, jumlah rakaat salat tarawih bisa jadi cukup melelahkan. Akan tetapi, oleh kiai kampung kharismatik dengan gaya banyolannya tersebut, capek dan kantuk saat tarawih bisa tak lagi terasakan jamaah.Â
Selamat menjalani puasa Ramadan tahun ini dengan gembira! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H